Sabtu, 27/04/2024 - 04:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kisah Fatima Grimm, Salah Satu Wanita Jerman Pertama yang Menjadi Mualaf

ADVERTISEMENTS

Ia memeluk Islam pada 1960 di saat Islam belum ramai dibahas di Jerman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Fatima Grimm adalah salah satu wanita Muslim Jerman pertama yang memeluk Islam. Lahir pada 1934, ia menerima Islam pada 1960 dan saat itu Islam belum ramai dibahas di Jerman.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dilansir dari About Islam, perjalanan Fatima Grimm mencapai hidayah cukup panjang. Mulai dari perenungan tentang aturan universal yang mengatur manusia, hingga pencarian Tuhan yang menurutnya benar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Sebelum saya menerima Islam, saya mencari aturan universal. Menurut saya, aturan harus ada. Aturan yang benar-benar memiliki validitas. Karena saat itu, di akhir tahun 1950-an, tampaknya ada kecenderungan individualisme. Semua orang mengaku telah menemukan kebenaran, setiap orang memiliki norma yang berbeda dan menafsirkan aturan sesuai dengan selera pribadi mereka. Itu membuatku bingung,” jelasnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Beda Perlakuan Terhadap Tawanan Antara Pasukan Shalahuddin dan Tentara Salib

“Apakah tidak ada aturan universal? Dan siapa yang bisa menghasilkan aturan universal semacam ini? Seorang filsuf besar? Seorang jenius? Dan berapa lama aturan universal ini berlaku?” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Perenungan akan aturan yang bisa mengatur semua manusia dengan aturan yang benar membawanya akan kebenaran keberadaan Tuhan. Dia telah meyakini ada sebuah kekuatan besar yang memang mengatur manusia dan Dia telah membuat aturan-Nya.

Berita Lainnya:
Ibu ini Mualaf Sendirian di Keluarganya, Anaknya Kristen Semua, Kok Bisa? Ini Kesaksiannya...

Hanya saja, Fatima kemudian bingung karena di dunia ada berbagai macam agama yang memiliki sembahannya masing-masing. Setiap agama mempercayai Tuhan merekalah yang benar.

“Hatiku ingin menunjukkan rasa terima kasih. Tapi kepada siapa? Siapakah Tuhan? Apakah Dia Allah Bapa yang duduk di atas awan di langit? Atau apakah Dia dewa yang menderita di kayu salib? Atau sosok tersenyum dari Timur Jauh ini? Aku ingin berterima kasih kepada Tuhan. Tetapi hati saya ingin benar-benar yakin tentang Tuhan,” ujarnya.

Bertemu dengan Islam…

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi