Jumat, 17/05/2024 - 19:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Perlukah Cek Lab Ketika Ada Keluarga Kena Campak?

Penyakit campak bisa didiagnosis dengan melihat tanda dan gejala yang ada.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA—Saat ada satu anggota keluarga yang terkena campak, anggota keluarga lainnya tidak perlu panik. Bahkan, tak perlu juga berinisiatif untuk melakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan IgM Campak. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menurut dokter spesialis anak subspesialis saraf anak dr Arifianto SpA(K) kepada Republika mengatakan pemeriksaan serologi semacam ini merupakan hal yang sama sekali tak perlu dilakukan secara rutin.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Campak itu penyakit yang kalau saya bilang, hampir 100 persen bisa didiagnosis dengan melihat tanda dan gejala yang ada, jadi cukup dengan pemeriksaan fisik saja, tidak memerlukan pemeriksaan laboratorium, itu secara umum,” lanjut dokter yang biasa disapa Dokter Apin tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Viral Bayi Dua Hari Meninggal Setelah Diurut Sang Buyut, Pencernaannya Disebut Tersumbat

Selain itu, Dokter Apin mengatakan pemeriksaan semacam ini tidak mudah diakses atau didapatkan. Sekali pun tersedia di laboratorium komersil, tes tersebut kemungkinan dibanderol dengan harga yang cukup tinggi. “Jadi, tidak sebanding,” jelas Dokter Apin.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pemeriksaan IgM campak, lanjut Dokter Apin, umumnya dilakukan untuk keperluan tertentu. Sebagai contoh untuk keperluan penelitian atau untuk keperluan surveilans epidemiologi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Namun, yang perlu diingat adalah anak-anak yang belum diimunisasi campak atau baru mendapatkan dosis pertama imunisasi campak memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular, bila berkontak dengan pasien campak. Hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan pada kelompok ini adalah mendapatkan profilaksis pascapajanan berupa imunisasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
ASI Perah Diolah Jadi Bubuk, Apa Kata IDAI?

“Jadi ada imunisasi segera yang bisa menjadi upaya untuk mencegah mereka yang kontak erat dengan anak yang sakit campak dan belum pernah diimunisasi atau belum mendapatkan pengulangan (imunisasi) agar tidak kena campak,” ujar Dokter Apin.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi