Jumat, 26/04/2024 - 15:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pakar Unpad Ungkap Pandemi Covid-19 Penyebab Kasus Campak Tinggi

ADVERTISEMENTS

Pada masa pandemi Covid-19 terjadi penurunan imunisasi campak kepada anak-anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BANDUNG– Pakar kesehatan Unpad menilai kasus campak di Indonesia yang tinggi dan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) campak oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pada masa tersebut terjadi penurunan imunisasi campak kepada anak-anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Karena pandemi Covid-19 awal-awal, maka sekarang ‘panennya’ (campak),” ujar Kepala Staf Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak Unpad dr Djatnika Setiabudi seperti dikutip dari laman unpad, Senin (23/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ia mengatakan kenaikan kasus campak salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Pada awal pandemi terjadi penurunan cakupan imunisasi kepada anak-anak sehingga menurunkan herd immunity di masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Penderita Covid-19 Terlama di Dunia Wafat Setelah 613 Hari Sakit, Kena Varian Super-Mutant

Sebelum pandemi, Djatnika mengatakan penyebaran kasus campak dapat dikendalikan. Kasus tersebut relatif bersifat sporadis dan bukan wabah atau KLB.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia pun menduga kenaikan kasus campak salah satunya lagi dipengaruhi oleh banyaknya yang menolak diimunisasi campak. Campak diketahui sebagai penyakit menular dan jika tidak memiliki ketahanan tubuh bisa terinfeksi sebesar 90 persen.

Mereka yang belum divaksin pun rentan terkena campak. Bahkan dampaknya bagi yang belum diimunisasi rentan mengalami penyakit lain seperti pneumonia, radang otak hingga gizi buruk.

Djatnika mengatakan pemberikan vaksin campak penting untuk meningkatkan kekebalan kembali. Kemenkes sendiri telah menyiapkan imunisasi campak bagi anak usia sembilan bulan, 18 bulan dan anak kelas satu SD.

Berita Lainnya:
Kenaikan Kasus Arbovirus Dinilai Jadi Desakan Pengembangan Vaksin Baru

“Tidak ada istilah terlambat untuk diimunisasi, bagi yang belum divaksin segera divaksin,” katanya

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat, peningkatan kasus campak di Indonesia sepanjang 2022. Sebanyak 3.341 infeksi dilaporkan, jumlah ini melonjak 32 kali lipat dari tahun sebelumnya yakni sekitar 200 kasus.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI Prima Yosephine mengatakan, salah satu penyebab melonjaknya kasus campak lantaran cakupan vaksinasi campak dalam dua tahun terakhir yang merosot tajam. Diketahui, pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir memberikan pengaruh besar pada kekhawatiran orangtua membawa pergi anaknya ke luar rumah.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi