Selasa, 21/05/2024 - 08:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter: Penularan Campak Lebih Cepat dari Covid-19

Campak lebih mudah menular terutama pada usia rentan dan daya tahan tubuh lemah.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Campak merupakan penyakit infeksi yang menular. Bahkan, penularannya disebut lebih cepat dibandingkan Covid-19.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Campak mirip-mirip dengan Covid-19, bahkan lebih mudah menular dibandingkan Covid-19. Campak lebih mudah menular karena sepertinya karena genetik virus lebih mudah menularkan ke orang-orang, terutama yang usianya rentan dan daya tahan tubuhnya rendah,” ujar Dokter Spesialis Anak dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita, Dwinanda Aidina, Selasa (24/1/2023).

Dia menjelaskan, virus campak dapat menekan sistem imun sistem pertahanan tubuh. Sistem imunitas tubuh yang diserang campak akan alami terkena defisiensi imun. 

Dia melanjutkan, virus yang menyebabkan campak ini masuk lewat saluran napas dan penularannya melalui droplet saluran pernapasan. Dari droplet kemudian menyebar lewat udara, baik dari saluran napas ataupun udara. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kisah Nyata Caroline Pover: Kena Strok Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 AstraZeneca

“Makanya mudah menular,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lebih lanjut ia menyebutkan, campak disebabkan karena infeksi virus dari keluarga keluarga paramyxovirus. Karena penularannya yang mudah, ia menyontohkan, jika satu anak tertular campak kemudian menularkan ke sekitar maka yang terpapar bisa sekitar 10 orang. 

Misalnya, satu orang sakit bisa menularkan ke 10 orang. Dari 10 orang itu kemudian menular ke 10 orang lainnya, begitu seterusnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Jadi memang cukup mudah menyebar. Makanya sekarang sedikit tinggi kasusnya,” katanya.

Ia menjelaskan, masa inkubasi campak rata-rata mencapai 10 sampai 12 hari. Bahkan, ada juga yang lebih cepat, yakni tujuh hari hingga 14 hari setelah terpapar virus, kemudian baru mengalami gejala. 

Berita Lainnya:
Kenaikan Kasus Arbovirus Dinilai Jadi Desakan Pengembangan VaksinBbaru

Ia menambahkan, penularan campak bisa terjadi kemungkinan besar karena penderitanya belum divaksinasi. Kemudian, ia mengingatkan, usia yang rentan terkena campak adalah usia bayi dan balita. 

Tak hanya anak-anak, ia mengingatkan orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini. Jadi, anak-anak atau orang dewasa yang punya penyakit penyerta seperti jantung bawaan, ginjal kronis, dan gangguan imunitas, misalnya Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau penyakit immunodeficiency primer bisa terinfeksi campak. 

Baca juga : Saran dari Ahli untuk Program Vaksinasi Covid-19 Booster Kedua

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi