Minggu, 05/05/2024 - 17:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Pengusaha Beri Catatan Jika RI Mau Bikin Bursa Komiditi Sawit

ADVERTISEMENTS

Saat ini, Indonesia memiliki ICDX dan KPBN Dumai meski dinilai tidak efektif.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Pengusaha sawit mendukung rencana pemerintah membuat bursa komoditi sawit agar Indonesia memiliki harga acuan sawit sendiri. Namun, terdapat sejumlah catatan yang perlu dilakukan agar bursa tersebut berjalan efektif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Plt Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengatakan, lembaga bursa harus dikelola pihak independen sehingga tidak memiliki kepentingan terhadap pembentukan harga.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Saat ini, Indonesia memiliki ICDX dan KPBN Dumai sebagai bursa berjangka untuk komoditas sawit. Hanya saja, Sahat menilai keberadaan dua lembaga itu tidak efektif karena tidak dijalankan secara independen.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Kenapa tidak jalan? Karena pemain sawit masuk di dalam. Jadi yang nanti menentukan price jangan yang ikut berbisnis, karena tentu dia ada kepentingan juga. Kalau independen itu bisa bebas,” kata Sahat usai konferensi pers Kinerja Industri Minyak Sawit 2022 di Jakarta, Kamis (25/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
DAMRI Tambah Armada Baru Premium untuk Rute Menuju Lampung

Selain itu, ia meminta agar sumber daya telekomunikasi yang dibangun harus memadai karena bursa saat ini dijalankan secara digital.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sahat mengatakan, jika independensi pengelola bursa komoditi sawit dan kemampuan telekomunukasi dapat berjalan baik, Indonesia akan memiliki suatu model bursa seperti yang diharapkan pemerintah. Bursa sawit harus menjadi pusat harga acuan internasional yang murni terbentuk atas permintaan dan penawaran.  

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Adapun keuntungan yang diperoleh jika Indonesia memiliki bursa sebagai acuan harga dapat menjadi pembanding atas bursa sawit yang telah ada. Seperti CIF CPO Rooterdam dan Bursa Derivatif Malaysia.

“Contoh, misal permintaan lagi tinggi tapi bursa Rotterdam membuat harga rendah. Loh, siapa ini yang diuntungkan? kita dirugikan. Nah itu yang perlu dijaga,” katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan bakal mendirikan bursa komoditi khusus sawit agar Indonesia bisa memiliki harga acuan sendiri. Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menargetkan bursa tersebut dapat berdiri bulan Juni 2023 mendatang.

Berita Lainnya:
Belasan Penerbangan dari dan Menuju Manado Tertunda Erupsi Gunung Ruang

Lelaki yang akrab disapa Zulhas itu menuturkan, selama ini Indonesia selalu berpatokan ke Malaysia yang lebih dulu memiliki bursa komoditi sawit. Padahal, Indonesia merupakan produsen terbesar sawit dunia.

“Masa kita patokan ke negara tetangga, padahal produksi kita paling besar. Dengan segala kewenangan, kita usahakan sebelum Juni sudah punya,” kata Zulkifli.

Adapun, proses pendirian bursa sawit menjadi tanggung jawab Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Zulkifli meminta Bappebti segera merealisasikan keinginan pemerintah untuk memiliki bursa sawit sendiri.

“Beberapa kali disinggung masa kita ikut Malaysia, yang punya sawit, karet, itu kita. Yang jelek ya Bappebti. Kalau tidak bisa, Bappebti akan disalahkan, akhirnya orang bilang Bappebti tidak ada kapasitas,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi