Kamis, 02/05/2024 - 14:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Ukraina Desak Australia Open Larang Kehadiran Ayah Djokovic

ADVERTISEMENTS

Ayah Novak Djokovic berpose bersama penggemar membentangkan bendera dukungan ke Rusia

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA – Duta Besar Ukraina untuk Australia pada Jumat (27/1/2023) mendesak para ofisial tenis untuk melarang ayah Novak Djokovic ke Australia Open setelah dia terekam kamera berpose dengan sejumlah penggemar yang membentangkan bendera dukungan ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Dia seharusnya dicabut akreditasinya,” kata Duta Besar Vasyl Myroshnychenko kepada AFP.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Myroshnychenko juga meminta Djokovic, yang akan berhadapan dengan Tommy Paul di semifinal turnamen, untuk secara personal meminta maaf dan mengklarifikasi sikapnya terhadap invasi Rusia.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Penting bagi Novak untuk menyikapi situasi ini,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Dia harus meminta maaf atas apa yang terjadi, dan mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.”

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sebuah video diunggah di akun YouTube pada Kamis yang menunjukkan ayah Djokovic Srdjan berpose dengan fan yang membentangkan bendera Rusia dengan gambar wajah Vladimir Putih di latar depannya.

Video itu diberi keterangan: “Ayah Novak Djokovic membuat pernyataan politik yang tegas.”

Berita Lainnya:
Serangan Rusia Menewaskan 13 Orang di Kota Chernihiv

Para jurnalis tenis Serbia mengonfirmasi bahwa orang tersebut ayah Djokovic dan harian Melbourne Age melaporkan dia mengatakan dalam bahasa Serbia yang berarti: “Hidup Rusia”.

Saat pertandingan Djokovic, pria lain yang tertangkap kamera AFP di dalam stadion mengenakan kaus bertuliskan simbol “Z” yang mendukung perang.

Myroshnychenko mengatakan respons Djokovic terhadap kontroversi itu dapat membayangi turnamen tersebut tahun ini, satu tahun setelah sang petenis dideportasi dari Australia karena menolak divaksin Covid-19.

“Open tahun lalu semuanya soal Djokovic,” kata dia.

“Sekarang ini soal bendera Rusia dan Djokovic lagi.”

Mantan pemain Ukraina Alex Dolgopolov, yang saat ini berjuang di dalam perang, meminta lewat Twitter: “Orang ini harus disanksi seumur hidup, setidaknya untuk seluruh ajang di Australia, kan? @AustraliaOpen.”

Myroshnychenko juga salah satu sosok yang vokal meminta penyelenggara Australia Open untuk melarang bendera Rusia dan Belarus dari Grand Slam tahun ini.

Sementara itu, Kedutaan Besar Rusia di Australia menyebut larangan tersebut, “contoh lain dari politisasi yang tidak bisa diterima dalam olahraga.”

Berita Lainnya:
AS Hancurkan Drone dan Rudal yang Ditembakkan dari Iran dan Yaman ke Israel

Simeon Boikov, yang memiliki akun YouTube yang mengunggah video tersebut, mendesak para suporter Rusia untuk turun ke Melbourne Park jelang perempat final Djokovic melawan Andrey Rublev.

“Ini soal kehormatan dan martabat sekarang. Ini adalah serangan terhadap kehormatan dan martabat Ini tidak ada hubungannya dengan perang,” katanya dalam pesan video.

Penyelenggara Australia Open pada Kamis mengatakan akan bekerja dengan aparat keamanan setempat untuk memperketat aturan masuk stadion, tanpa menyebut langsung insiden tentang Ayah Djokovic tersebut.

“Para pemain dan tim telah diarahkan dan diingatkan soal kebijakan ajang ini terkait bendera dan simbol dan untuk menghindari segala situasi yang berpotensi untuk mengganggu,” kata mereka.

“Kami akan terus bekerja erat dengan aparat keamanan dan penegak hukum.”

Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada tahun lalu, para pemain Rusia dan Belarus berkompetisi di bawah bendera netral berwarna putih sebagai atlet independen, demikian pula berlaku di Australia Open.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi