Kamis, 23/05/2024 - 21:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI Optimalkan Pengelolaan Devisa Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah

BI meyakini bahwa nilai tukar akan menguat.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) terus berupaya mengoptimalkan pengelolaan devisa untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. BI meyakini bahwa nilai tukar akan menguat.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kami akan terus menjaga itu, dan tentu saja kami akan terus mengoptimalkan pengelolaan lalu lintas devisa untuk stabilitas nilai tukar kita, untuk stabilitas eksternal kita, untuk stabilitas ekonomi kita,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 di Jakarta, Senin (30/1/2023).

BI melakukan beberapa terobosan antara lain peraturan BI untuk memobilisasi hasil devisa dan operation twist atau penjualan atau pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Bank Indonesia sudah mengeluarkan peraturan Bank Indonesia untuk memobilisasi hasil devisa, pengelolaan lalu lintas devisa,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Laksanakan RUPST, Ini Susunan Baru Direksi dan Komisaris Garuda Indonesia

Peraturan tersebut adalah Peraturan Bank Indonesia Nomor 24/18/PBI/2022 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/14/PBI/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor, yang mulai berlaku pada 30 November 2022.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Penerbitan peraturan itu dilatarbelakangi untuk mendukung implementasi kebijakan moneter Bank Indonesia dalam memperkuat kestabilan nilai tukar rupiah melalui penguatan pengaturan devisa hasil ekspor (DHE) guna memastikan DHE, khususnya dari komoditas Sumber Daya Alam (SDA), dapat ditempatkan dalam pasar keuangan domestik secara berkesinambungan.

“Dalam zaman normal tentu saja nilai tukar akan kami biarkan mekanisme pasar. Tapi dengan gejolak, Bank Indonesia tidak akan ragu melakukan intervensi stabilisasi nilai tukar rupiah, itulah terobosan,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

BI juga akan melanjutkan penjualan/pembelian SBN di pasar sekunder untuk memperkuat transmisi kenaikan suku bunga acuan BI (BI7DRR) dalam meningkatkan daya tarik imbal hasil SBN bagi masuknya investor portofolio asing guna memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah.

Berita Lainnya:
BI Dorong Jangkauan Manfaat IsDB di Berbagai Negara Anggota

Bank Indonesia memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi, terutama inflasi barang impor (imported inflation), melalui intervensi di pasar valas dengan transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian/penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Ke depan, Bank Indonesia memproyeksikan rupiah terus menguat sejalan prospek ekonomi yang semakin baik dan karenanya akan mendorong penurunan inflasi lebih lanjut.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi menguat 11 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 14.975 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Jumat (27/1/2023) Rp 14.986 per dolar AS.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi