Jumat, 26/04/2024 - 19:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Eks Politikus Belanda yang Jadi Mualaf Bicara Soal Perobekan Alquran

ADVERTISEMENTS

Kasus perobekan Alquran ditanggapi eks politikus Belanda yang telah jadi mualaf.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

AMSTERDAM – Mantan politikus sayap kanan Belanda yang telah menjadi mualaf mengatakan bahwa serangan terhadap Alquran adalah kejahatan rasial. Mereka juga menambahkan bahwa Muslim telah menjadi sasaran standar ganda.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Seperti dilansir Middle East Monitor pada Selasa(31/1/2023) Mantan politisi, Arnoud van Doorn, yang meninggalkan Partai Kebebasan sayap kanan ekstrim di Belanda yang kini telah masuk Islam mengatakan bahwa dia menganggap tindakan pemimpin Pegida yakni sebuah gerakan Islamofobia, Edwin Wagensveld terhadap Alquran sudah keterlaluan. Pada 23 Januari, Wagensveld di Den Haag merobek beberapa halaman dari salinan Alquran dan kemudian membakarnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Ini adalah situasi yang menyakiti dan mempermalukan umat Islam. Sangat aneh bahwa ini diperbolehkan, terutama pada saat polarisasi di Belanda. Negara harus menyatukan kelompok etnis daripada terus-menerus mempermalukan dan meminggirkan etnis, ” kata Van Doorn.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Metode yang Dilakukan Pada Sidang Isbat untuk Menentukan 1 Syawal

Dia menggarisbawahi bahwa tindakan tersebut harus dianggap sebagai ujaran kebencian di seluruh UE.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Seperti yang Anda ketahui, ada standar ganda terhadap Muslim. Jika Anda membakar bendera Israel, itu menjadi anti-Semitisme. Jika Anda membakar bendera pelangi, itu adalah ujaran kebencian. Mereka semua provokatif, itu semua tindak pidana. Tapi jika Anda membakar Alquran, merusaknya atau mengolok-oloknya dengan cara lain, maka itu adalah kebebasan berekspresi. Dengan cara ini, Anda mengatur latar belakang etnis satu sama lain dan menciptakan kebencian,” tambahnya.

Van Doorn meminta para Walikota menggunakan segala cara untuk melarang pertemuan-pertemuan semacam itu. Ia mengatakan membiarkan insiden semacam itu di bawah perlindungan polisi akan menciptakan persepsi bahwa tindakan semacam itu dapat dilakukan dengan sangat mudah tanpa mendapat hukuman.

“Langkah selanjutnya apa? Apakah Alquran akan dibakar, jendela masjid dipecah, masjid dibakar, sekolah Islam diserang dan anak-anak Muslim dipukuli? Berapa batasnya?” Pemerintah harus mengatakan bahwa mereka tidak mentolerir ini untuk agama apa pun,” kata Van Doorn.

Berita Lainnya:
Ibu ini Mualaf Sendirian di Keluarganya, Anaknya Kristen Semua, Kok Bisa? Ini Kesaksiannya...

Sementara itu mantan anggota parlemen Partai Kebebasan yang juga menjadi Muslim, Joram van Klaveren mengatakan Pegida terus-menerus memprovokasi umat Islam. Ia mengatakan perbuatan menghina suatu agama di Belanda adalah tindak pidana hingga 2014. Ia menambahkan bahwa pencegahan polisi terhadap pembakaran Taurat minggu lalu di depan Kedutaan Besar Israel di Stockholm tampaknya menunjukkan bahwa izin untuk insiden semacam itu diberikan tergantung pada kitab suci mana, dikenakan perbuatan tersebut.

Siaran pers Komite Dialog Yahudi Belanda mengatakan pembakaran kitab suci bukanlah ekspresi opini, melainkan ekspresi kebencian. Tindakan semacam itu bertujuan untuk membuat orang saling bertentangan. Diketahui serangan baru-baru ini terhadap Alquran di Swedia, Belanda dan Denmark telah menuai kecaman dari banyak negara lainnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi