Sabtu, 27/04/2024 - 02:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Hungaria Sebut Swedia Bodoh karena Biarkan Aksi Pembakaran Alquran

ADVERTISEMENTS

Aksi pembakaran kitab suci agama lain adalah hal yang tak dapat diterima.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BUDAPEST – Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto menyebut Swedia melakukan kebodohan karena mengizinkan aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan Rasmus Paludan di negaranya. Menurut Szijjarto, pembiaran atas aksi Paludan menyebabkan Turki menangguhkan pembicaraan tentang aksesi Stockholm ke Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Szijjarto mengatakan, aksi pembakaran kitab suci agama lain adalah hal yang tak dapat diterima. “Sebagai seorang Kristen dan sebagai seorang Katolik, saya harus mengatakan bahwa pembakaran kitab suci agama lain adalah tindakan yang tidak dapat diterima,” ucapnya dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Budapest, Selasa (31/1/2023), dikutip laman Daily Sabah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dia kemudian menyinggung komentar Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson yang menilai aksi Rasmus Paludan sebagai bentuk kebebasan berekspresi dan berbicara. “Menyatakan bahwa pembakaran kitab suci adalah bagian dari kebebasan berbicara merupakan kebodohan,” ujar Szijjarto.  

ADVERTISEMENTS

Ia menyarankan Swedia untuk mengambil tindakan berbeda atas aksi pembakaran Alquran jika ingin memperoleh dukungan Turki untuk menjadi anggota NATO. “Jika suatu negara ingin bergabung dengan NATO dan berusaha untuk mendapatkan dukungan Turki, mungkin negara itu harus bersikap sedikit lebih hati-hati,” kata Szijjarto

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Rusia: AS Adalah Alasan DK PBB tak Dapat Hentikan Konflik Iran-Israel  

 

Dia mengungkapkan, parlemen Hungaria akan memutuskan apakah bakal menyetujui aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO pada Februari tanpa menyebut tanggal spesifik. “Kami memiliki pendirian yang jelas. Kami mendukung perluasan NATO,” ujarnya.

Turki dan Hungaria adalah dua negara anggota NATO yang masih menolak permohonan aksesi Swedia dan Finlandia ke organisasi pertahanan multilateral tersebut. Seperti disinggung Szijjarto, parlemen Hungaria diperkirakan akan menyetujui permohonan aksesi Helsinki dan Stockholm pada Februari. Sementara itu, Turki tampaknya masih akan mempertahankan penolakannya, khususnya terhadap Swedia.

Dalam pertemuan dengan para pendukung mudanya pada Ahad (29/1/2023) lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali menyeru Swedia untuk mengekstradisi orang-orang yang tengah diburu Turki dari negaranya. Menurut Erdogan, orang-orang tersebut adalah para aktor yang terlibat upaya kudeta terhadap pemerintahannya pada 2016 dan tersangka teror dari kelompok milisi Kurdi.

“Jika Anda (Swedia, Red) benar-benar ingin bergabung dengan NATO, Anda akan mengembalikan para teroris ini kepada kami. Anda akan mengirimkan para teroris ini kepada kami sehingga (Swedia) dapat bergabung dengan NATO,” kata Erdogan.

Berita Lainnya:
Presiden Xi Jinping dan Joe Biden Bahas Berbagai Isu via Telepon

Penolakan Turki terhadap aksesi Swedia ke NATO telah diwarnai aksi pembakaran Alquran oleh politisi sayap kanan berkebangsaan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan. Pada Jumat (27/1/2023) lalu, Paludan untuk kedua kalinya dalam sepekan membakar Alquran di depan sebuah masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark. Aksinya mendapatkan pengawalan kepolisian Denmark. Sebelumnya, pada 21 Januari, dia telah melakukan aksi serupa di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia.

Paludan telah berjanji akan terus membakar Alquran hingga Swedia dan Finlandia memperoleh keanggotaan NATO. “Begitu dia (Erdogan, Red) membiarkan Swedia bergabung dengan NATO, saya berjanji tidak akan membakar Alquran di luar kedutaan besar Turki. Jika tidak, saya akan melakukannya setiap Jumat pukul dua siang,” ujar Paludan setelah melakukan pembakaran Alquran di Kopenhagen.

Aksi pembakaran Alquran oleh Paludan telah memicu protes dan kecaman dari negara-negara Muslim, termasuk Indonesia. Pekan lalu, Turki telah menangguhkan pembicaraan aksesi Swedia dan Finlandia ke dalam NATO. Itu merupakan salah satu reaksi Ankara atas aksi pembakaran Alquran oleh Rasmus Paludan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi