Jumat, 24/03/2023 - 03:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

UPDATE TERBARU

TIMUR TENGAHINTERNASIONAL

Gereja Koptik Mesir Gelar Misa Pertama di Arab Saudi

Sekitar tiga juta orang Mesir bekerja di Arab Saudi.

 JAKARTA — Gereja Koptik Mesir mengadakan misa pertama di Arab Saudi bertepatan dengan Natal Gereja.

Dilansir di The New Arab, Kamis (2/2/2023), umat Ortodoks Koptik Mesir mengadakan serangkaian misa untuk pertama kalinya di Arab Saudi dalam rangka Natal Koptik, sebagaimana situs web Copts United melaporkan, awal pekan ini.

Uskup Morcos (atau Mark), Metropolitan Shubra al-Kheima, memimpin misa di beberapa kota Saudi termasuk Riyadh dan Jeddah. Misa diakhiri dengan Liturgi Ilahi pada Malam Natal. iassa berlangsung dengan persetujuan dan sponsor dari otoritas Saudi dan dihadiri oleh orang Kristen Mesir dan Eritrea.

Dalam edisi terbarunya, Al-Keraza, majalah resmi Gereja Koptik di Mesir, berterima kasih kepada duta besar Saudi untuk Kairo yang telah memfasilitasi kunjungan tersebut. Kristen Ortodoks Koptik membentuk sekitar 10 persen dari populasi Mesir dan merupakan komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah.

BACAAN LAIN:
Turki dan Arab Saudi Tandatangani Perjanjian Dagang Berbagai Bidang

Sekitar tiga juta orang Mesir bekerja di Arab Saudi, banyak dari mereka merupakan komunitas Koptik. Negara Teluk, bagaimanapun, memiliki aturan ketat tentang praktik keyakinan non-Islam dan tidak mengizinkan pembangunan gereja atau bangunan keagamaan non-Islam lainnya. Aturan ini mengikuti konvensi yang telah berusia berabad-abad.

Di bawah kepemimpinan de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami liberalisasi sosial, dengan banyak pembatasan pakaian, hiburan, dan pariwisata dilonggarkan.

BACAAN LAIN:
Kesepakatan Biji-bijian Kembali Diperpanjang

Tapi ini belum dibarengi dengan reformasi politik dan ribuan pembangkang dan aktivis telah ditangkap dan mendekam di penjara. Oktober lalu, 10 warga Mesir dijatuhi hukuman hingga 18 tahun penjara karena mencoba menyelenggarakan peringatan perang Arab-Israel 1973.

 

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content