Sabtu, 27/04/2024 - 01:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Gereja Koptik Mesir Gelar Misa Pertama di Arab Saudi

ADVERTISEMENTS

Sekitar tiga juta orang Mesir bekerja di Arab Saudi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Gereja Koptik Mesir mengadakan misa pertama di Arab Saudi bertepatan dengan Natal Gereja.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dilansir di The New Arab, Kamis (2/2/2023), umat Ortodoks Koptik Mesir mengadakan serangkaian misa untuk pertama kalinya di Arab Saudi dalam rangka Natal Koptik, sebagaimana situs web Copts United melaporkan, awal pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Uskup Morcos (atau Mark), Metropolitan Shubra al-Kheima, memimpin misa di beberapa kota Saudi termasuk Riyadh dan Jeddah. Misa diakhiri dengan Liturgi Ilahi pada Malam Natal. iassa berlangsung dengan persetujuan dan sponsor dari otoritas Saudi dan dihadiri oleh orang Kristen Mesir dan Eritrea.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Malaysia Kecam Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Dalam edisi terbarunya, Al-Keraza, majalah resmi Gereja Koptik di Mesir, berterima kasih kepada duta besar Saudi untuk Kairo yang telah memfasilitasi kunjungan tersebut. Kristen Ortodoks Koptik membentuk sekitar 10 persen dari populasi Mesir dan merupakan komunitas Kristen terbesar di Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Sekitar tiga juta orang Mesir bekerja di Arab Saudi, banyak dari mereka merupakan komunitas Koptik. Negara Teluk, bagaimanapun, memiliki aturan ketat tentang praktik keyakinan non-Islam dan tidak mengizinkan pembangunan gereja atau bangunan keagamaan non-Islam lainnya. Aturan ini mengikuti konvensi yang telah berusia berabad-abad.

Berita Lainnya:
Pihak Berwenang Mesir Tangkap Aktivis Pro-Palestina 

Di bawah kepemimpinan de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami liberalisasi sosial, dengan banyak pembatasan pakaian, hiburan, dan pariwisata dilonggarkan.

Tapi ini belum dibarengi dengan reformasi politik dan ribuan pembangkang dan aktivis telah ditangkap dan mendekam di penjara. Oktober lalu, 10 warga Mesir dijatuhi hukuman hingga 18 tahun penjara karena mencoba menyelenggarakan peringatan perang Arab-Israel 1973.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi