Jumat, 26/04/2024 - 13:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Menlu AS Tunda Kunjungan ke China karena Balon Mata-Mata

ADVERTISEMENTS

AS telah menembak jatuh balon udara yang diduga mata-mata China pada Sabtu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 WASHINGTON — Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda kunjungan ke China yang diharapkan akan dimulai pada Jumat, 3 Februari 2023 lalu, setelah balon mata-mata China yang dicurigai terbang melintasi langit udara Amerika Serikat. Insiden ini disebut Washington sebagai “pelanggaran yang jelas” terhadap kedaulatan AS.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Para pemimpin militer AS mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon pengintai ketinggian pada hari Rabu lalu. Namun kata pejabat setempat, pada akhirnya balon pengintai itu direkomendasikan kepada Presiden Joe Biden balon udara pengintai tersebut dibiarkan, karena risiko keamanan dari puing-puing.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pentagon mengatakan pada Jumat bahwa balon pengintai China lainnya diamati di atas Amerika Latin, tanpa mengatakan di mana tepatnya. “Kami melihat laporan tentang sebuah balon yang transit di Amerika Latin. Kami sekarang menilai itu adalah balon pengintai China lainnya,” kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder.

ADVERTISEMENTS

Sementara Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden diberi pengarahan pada hari Selasa tentang penerbangan balon di atas Amerika Serikat dan disepakati pemerintah AS bahwa “tidak pantas melakukan perjalanan ke Republik Rakyat China saat ini”.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Satelit Relai Queqiao-2 China Siap Mendukung Misi Sampel Sisi Jauh Bulan

Sebelumnya, China menyatakan penyesalan bahwa sebuah “pesawat” yang digunakan untuk keperluan meteorologi sipil dan tujuan ilmiah lainnya telah tersesat ke wilayah udara AS. Jean-Pierre mengatakan pemerintah AS mengetahui pernyataan China itu. 

“Tetapi kehadiran balon ini di wilayah udara kami, jelas merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan kami serta hukum internasional. Hal ini tidak dapat diterima,” kata Jean-Pierre.

Pada Jumat, Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan balon udara itu telah mengubah arah dan sekarang melayang ke arah timur sekitar 18.300 meter di atas pusat Amerika Serikat dan menunjukkan kemampuan untuk bermanuver. Dia mengatakan kemungkinan akan kembali berada di seluruh kawasan udara AS selama beberapa hari lagi.

Pengungkapan Pentagon tentang kemampuan manuver balon secara langsung menantang pernyataan China tentang balon yang diterbangkan keluar jalur.

Pada konferensi pers dengan menteri luar negeri Korea Selatan, saat ia berkunjung pada hari Jumat (3/2/2023), Blinken mengatakan dia telah memberi tahu Wang Yi, direktur Komisi Pusat Luar Negeri China, bahwa insiden pada malam perjalanannya adalah “tindakan tidak bertanggung jawab” oleh China, tetapi Washington tetap berkomitmen untuk terlibat dan dia akan berkunjung ketika kondisi memungkinkan.

Berita Lainnya:
Malaysia Dukung Seruan Dewan HAM PBB Hentikan Penjualan Senjata ke Israel

Blinken mengatakan dia tidak akan menentukan tanggal kapan dia akan pergi ke China dan fokusnya adalah menyelesaikan insiden saat ini. “Langkah pertama adalah mendapatkan aset pengawasan, keluar dari ruang udara kita,” katanya, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat akan terus mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan China.

Ketua Partai Republik Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Michael McCaul, mengatakan balon itu seharusnya tidak diizinkan masuk wilayah udara AS dan bisa saja ditembak jatuh di atas air.

“Saya menyerukan kepada pemerintahan Biden untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengeluarkan balon mata-mata China dari wilayah udara AS,” katanya dalam sebuah pernyataan.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi