Jumat, 26/04/2024 - 07:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Cara Tepat Penanganan Demam Dengue, Ahli Kesehatan: Pakai 3M Plus

ADVERTISEMENTS

Masyarakat diminta melindungi diri agar tidak tergigit nyamuk penular demam berdarah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Guru Besar Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, menyarankan lima langkah penanganan demam dengue di masyarakat. Salah satunya yaitu menerapkan pendekatan 3M plus.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Mencegah nyamuk hidup dan berkembang biak antara lain dengan pendekatan 3M plus,” ujar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu, Senin (6/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pendekatan 3M yakni menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air dan tempat penampungan air lainnya; menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air; serta memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Sementara itu, plus-nya yakni upaya pencegahan tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat antinyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup, dan menanam tanaman pengusir nyamuk.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dinkes Sumsel Catat Jumlah Kasus DBD Capai 2.058 Orang

Prof Tjandra yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan itu juga menyarankan masyarakat melindungi diri agar tidak tergigit nyamuk penular demam berdarah misalnya dengan mengoleskan obat antinyamuk. “Dibutuhkan keterlibatan aktif masyarakat, termasuk penyuluhan dan pendidikan ke masyarakat secara terus menerus,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut dia, surveilan virus dengue dan surveilan nyamuk (vector) juga perlu dilakukan secara ketat. Ini, sambung dia, seyogianya dilakukan bersama surveilan klinik dan lingkungan sehingga terbentuk surveilan terintegrasi.

Di sisi lain, imbuh Prof Tjandra, pelayanan kesehatan harus berjalan baik sehingga rumah sakit menjadi penuh ketika kasus sedang tinggi dan pasien tidak tertolong, tidak terjadi. “Selain lima hal ini, maka berbagai teknologi baru juga terus dikembangkan, misalnya vaksin dengue, atau pembiakan nyamuk Wolbachia,” kata dia.

Berita Lainnya:
Rutin Makan Pepaya saat Perut Kosong, Apa yang Terjadi pada Tubuh?

Menurut dia, pemerintah perlu memberi prioritas pada pengendalian dengue. Dia, sewaktu menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, memelopori pencetusan ASEAN Dengue Day pada 15 Juni 2011.

“Ketika itu belum ada peringatan dengue di tingkat regional dan dunia,” kata dia.

Sebelumnya, pemerintah berkomitmen melawan demam berdarah dengan target mencapai nol kematian akibat demam dengue (zero dengue death) pada 2030. Pemerintah melalui Strategi Nasional Penanggulangan Demam Berdarah Dengue 2021-2025 menargetkan angka kasus demam berdarah yaitu kurang dari 49 per 100 ribu penduduk pada 2024. Angka tersebut akan menuju nol kasus kematian pada 2030.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi