Sabtu, 27/04/2024 - 08:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Mentan Dorong Generasi Muda Lampung Kembangkan Usaha Tani dan Inovasi

ADVERTISEMENTS

Generasi muda tani bisa memanfaatkan KUR berbunga rendah untuk kembangkan usaha.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 LAMPUNG — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong generasi milenial di Provinsi Lampung untuk segera mengembangkan inovasi usaha tani sebagai bekal masa depan menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Salah satunya dengan memanfaatkan layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian sebagai akses permodalan yang berbunga rendah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Besok itu tidak hanya training tentang bagaimana penguasaan teknologi saja, tetapi kita harus mulai dengan keuangan. Karena itu sesudah pelatihan harus diberi kesempatan untuk menggunakan KUR. KUR itu adalah program Bapak Presiden untuk memperkuat usaha tani,” ujar SYL saat membuka training of trainer low cost precision farming, Sabtu (11/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bantu Pompanisasi, Mentan Pacu Lamongan Tanam Padi Tiga Kali Setahun

Menurut SYL, akses permodalan KUR memiliki bunga yang sangat rendah karena hanya ditarik administrasi sebesar 3 persen. Negara memberikan layanan tersebut untuk semua kalangan terutama kalangan anak muda yang ingin mengembangkan usaha.

ADVERTISEMENTS

“Dari pengalaman saya selama 3 tahun, KUR itu telah menjadi kekuatan kita. Dari tahun ke tahun yang macet itu hanya 0,3 persen saja, Pak. Sekarang kita punya KUR sudah di atas 100 triliun,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Berikutnya, kata SYL, setelah menggunakan KUR, para peserta pelatihan  harus diberi fokus dan target. Apalagi pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarananya seperti teknologi mekanisasi dan bibit unggul.

“Di dalam pelatihan itu harus ada fokus, dan di sana harus ada target. Pengolahan tanah itu harus ada persiapan bibit ada persemaian ada penanaman. Jadi anak anak kita itu tidak berhenti sampai pelatihan tapi harus sampai berhasil,” katanya.

Berita Lainnya:
Dongkrak Industri Tekstil Nasional, Teten Dukung Komoditas Rami

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa pelatihan ini melibatkan 105 peserta yang terdiri dari berbagai lapisan. Namun, jika ditotal dengan pelatihan di seluruh Indonesia jumlahnya mencapai 21.533 peserta dengan metode offline di masing-masing UPT.

“Tujuan dari traning ini adalah untuk dalam menguatkan implementasi program utama Kementerian Pertanian yaitu digitalisasi pertanian khususnya presisi farming dan mampu mendongkrak perbaikan kualitas produk pertanian kita serta menjamin kontinuitas pertanian melalui inovasi teknologi yang relatif murah dan sederhana,” katanya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi