Jumat, 26/04/2024 - 09:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Sikap yang Dapat Mengusir Nikmat dari Allah, Menurut Ibnu Athaillah

ADVERTISEMENTS

Syukurilah semua nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kamu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Dijelaskan bahwa orang yang tidak mensyukuri nikmat dari Allah SWT artinya dia sedang berusaha mengusir nikmat tersebut. Sementara orang yang mensyukuri nikmat dari Allah SWT artinya sedang menjaga atau mengikat nikmat tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Barang siapa yang tidak mensyukuri nikmat maka ia telah menyerahkan diri untuk kehilangan nikmat itu. Barang siapa yang mensyukurinya maka ia telah mengikat nikmat itu dengan erat.” (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Jika kamu tidak mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, berupa nikmat harta, kesehatan, anak-anak, dan lain sebagainya. Maka sebenarnya kamu sedang mempersiapkan diri untuk kehilangan nikmat tersebut.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Metode yang Dilakukan Pada Sidang Isbat untuk Menentukan 1 Syawal

Jangan kamu membalas kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT dengan perbuatan maksiat yang kamu lakukan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Syukurilah semua nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kamu. Selain mendapatkan tambahan nikmat, kamu juga akan mendapatkan pahala dan kenikmatan ruhiyah yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun di dunia ini.

Jika kamu bersyukur maka sebenarnya kamu sedang mengikat dengan kuat nikmat-Nya yang diberikan kepada kamu. Semakin kamu bersyukur, semakin banyak nikmat­-Nya yang akan diberikan kepada kamu.

Syukur akan berbuah nikmat, sedangkan ingkar akan berbuah sengsara. Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh Penyusun dan Penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017.

Berita Lainnya:
Dajjal Berwujud Fisik atau Kiasan Apapun Perusak Moralitas Umat? Ini Kata Prof Quraish

Terjemah kitab Al-Hikam oleh Ustaz Bahreisy menambah penjelasan perkataan Syekh Athaillah. Ia mengutip hadist Nabi Muhammad SAW.

An-Nu’man bin Basyir mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang tidak dapat mensyukuri nikmat yang sedikit, maka tidak akan bisa mensyukuri nikmat yang banyak. Siapa yang tidak berterimakasih kepada sesama manusia, tetapi tidak bersyukur kepada Allah SWT.”

Syukur itu merasa dalam hati, menyebut dengan lidah dan mengerjakan dengan anggota badan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi