Sabtu, 04/05/2024 - 12:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

HAkA dan AJI Banda Aceh Gelar Diskusi Deforetasi dan Bencana Hidrologi di Aceh

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (HAkA) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh menggelar diskusi bertajuk “Deforestasi dan Bencana Hidrologi di Aceh”. Kegiatan ini digelar di Kantor AJI Banda Aceh, Senin (13/2/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Manager Geographic Information System (GIS) Yayasan HAkA, Lukmanul Hakim, mengatakan kegiatan ini untuk melihat kondisi hutan Aceh. Mulai dari 2015 hingga sekarang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

HAkA, kata dia, mencatat sepanjang 2022 Aceh kehilangan tutupan hutan sebesar 9.383 hektare dari luas tutupan hutan Aceh 2022 lebih kurang 2,96 juta hektar. Data ini sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Pj Gubernur Aceh Hadiri Peringatan Otda ke 28 di Surabaya

“Namun secara spesifik data yang dimiliki HAkA berbeda dengan KLHK,” sebut Lukman.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Lukman menyebutkan, tahun ini daerah paling banyak kehilangan tutupan hutan di Aceh Selatan. “Jumlahnya sekitar 1.800san hektar,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ia menjelaskan, secara rata-rata jumlah kehilang tutupan hutan di Aceh menurun. Ia mengatakan, kehilangan tutupan di Aceh dikarenakan adanya konversi dari hutan ke pertambangan, perkebunan dan lainnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Khusus pertambangan itu, kata dia, HAkA memantau di tahun 2022 ada indikasi pertambangan di sebelah barat Aceh yakni di Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Dari satelit kita bisa melihat dengan jelas perkembangan kerusakan hutan di sepanjang sungai Seunagan dan Meureubo,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Pj Gubernur Serahkan SK Pengangkatan PPPK di Aceh Tengah

Sementara itu, Koordinator Observasi Stasiun Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Blang Bintang, Aceh Besar, Khairul Akbar, mengatakan bencana sangat pengaruh dengan aspek meteorologi. Seperti munculnya anomali.

Menurut Khairul, frekuensi bencana di Aceh semakin meningkat. Berdasarakan data-data yang ada dari badan penanggulangan bencana, kata dia, menyebutkan bencana semakin sering terjadi.

“Bulan-bulan yang harusnya sudah masuk ke musim kemarau seperti sekarang, Januari Februari, tapi kita masih diwarnai bencana-bencana hidrologi,” katanya.

Khairul mengatakan, BMKG tidak dapat memprediksi bencana alam kapan terjadi. Bahkan anomali cuaca pun sering berubah.

“BMKG hanya melihat dari aspek metereologi untuk melihat potensi-potensi bencana tadi,” pungkasnya.[]

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi