Selasa, 21/05/2024 - 08:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ukuran Kebahagiaan Berbeda-beda, Jangan Pakai Standar Orang Lain

Perempuan bersedih dan menangis (ilustrasi). Ukuran kebahagiaan tiap orang tentu berbeda-beda.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Masyarakat dianjurkan untuk menghentikan  kebiasaan mengukur kebahagiaan berdasarkan standar orang lain. Hal itu menjadi kunci untuk bisa mencapai bahagia tanpa syarat.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Psikiater dari RSUD Tarakan Jakarta, Zulvia Oktanida Syarif, menjelaskan, faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari diri sendiri. Salah satunya ketika muncul tekanan dalam diri untuk bisa mencapai sesuatu dengan menjadikan kebahagiaan orang lain sebagai standar ukur.

“Misalnya usia segini mestinya sudah menikah, usia sekian mestinya sudah bekerja. Kemudian kalau sudah menikah, mestinya sudah hamil, begitu. Jadi banyak sekali standar-standar sosial yang menjadi tekanan, itu akan menghambat orang menjadi bahagia,” kata dr Zulvia yang akrab disapa dr Vivi dalam seminar edukasi yang digelar Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad (28/4/2024).

Berita Lainnya:
Mahasiswi Malang Meninggal di Kos Diduga Asam Lambung, Seberapa Bahaya Penyakit Itu?

Sementara itu, dr Yenny Sinambela SpKJ(K) dari Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit Jakarta menjelaskan bahwa ukuran kebahagiaan orang lain tentu berbeda. Sebab, tiap manusia memiliki keunikannya sendiri-sendiri yang bisa dipandang sebagai kelebihan maupun kekurangan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Permasalahan muncul ketika kita menghadapi hal-hal yang di luar ekspektasi tertentu. Untuk merasa bahagia, seseorang mesti belajar untuk menerima kalau dirinya unik, sehingga bisa melihat sisi positifnya, tidak terpaku pada sisi negatifnya saja,” kata dr Yenny.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Enam Persen Orang Dewasa di Inggris Terdiagnosis Alergi Makanan

Di era internet seperti sekarang, sangat mudah untuk memberikan ekspektasi-ekspektasi tertentu sebagai standar kebahagiaan. Alhasil, banyak sekali penghambat yang membuat seseorang merasa tidak bahagia.

Misalnya, flexing atau aktivitas pamer barang mewah atau hidup mewah lewat media sosial. Hal itu berdampak pada ukuran kebahagiaan menjadi berdasarkan materi. Padahal, kenyataannya tidak selalu seperti itu.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi