Jumat, 26/04/2024 - 07:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Korban Gempa Lampaui 35.000 Jiwa, Erdogan: Bencana Paling Mematikan dalam Sejarah Turki

ADVERTISEMENTS

 ANTAKYA — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada Selasa (14/2/2023), bahwa lebih dari 35 ribu orang meninggal di Turki akibat gempa bumi pekan lalu. Laporan terbaru korban jiwa ini menjadikannya bencana paling mematikan sejak negara itu didirikan 100 tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kematian yang dikonfirmasi di Turki melewati yang tercatat dari gempa besar Erzincan pada 1939 yang menewaskan sekitar 33 ribu orang. Jumlah korban meninggal pun hampir pasti akan meningkat lebih jauh lagi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Erdogan mengatakan, 105.505 terluka akibat gempa 6 Februari yang berpusat di sekitar Kahramanmaras dan gempa susulannya. Hampir 3.700 kematian telah dikonfirmasi di negara tetangga Suriah, menjadikan jumlah korban gabungan di kedua negara menjadi lebih dari 39 ribu jiwa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Presiden Turki menyebut gempa itu sebagai bencana abad ini. Dia mengatakan, lebih dari 13 ribu orang masih dirawat di rumah sakit.

ADVERTISEMENTS

Erdogan mengatakan, 47 ribu bangunan yang berisi 211 ribu tempat tinggal telah hancur atau rusak parah sehingga perlu dibongkar. “Kami akan melanjutkan pekerjaan kami sampai warga terakhir kami keluar dari bangunan yang hancur,” kata Erdogan tentang upaya penyelamatan yang sedang berlangsung.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Prihatin dengan Keadaan di Gaza, China Serukan Israel Segera Sepakati Gencatan Senjata

Lembaga bantuan dan pemerintah meningkatkan upaya untuk membawa bantuan ke bagian Turki dan Suriah yang hancur. Namun, situasi di Suriah sangat menyedihkan.

Negara yang menghadapi perang saudara selama 12 tahun telah memperumit upaya bantuan dan berarti berhari-hari perselisihan tentang cara memindahkan bantuan ke negara itu, apalagi mendistribusikannya. Beberapa orang di sana mengatakan mereka tidak menerima apa-apa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan seruan 397 juta dolar AS untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan, menyelamatkan jiwa bagi hampir lima juta warga Suriah selama tiga bulan. Badan global itu sebelumnya mengumumkan kesepakatan dengan Suriah untuk mengirimkan bantuan melalui dua penyeberangan perbatasan lagi dari Turki ke daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah.

Berita Lainnya:
Kemarin Pasukan Israel Tahan 107 Pasien Hingga WHO Sebut 9.000 Pasien Darurat Evakuasi

Kepala dewan kota kota Jinderis, salah satu komunitas terparah di barat laut Suriah, Mahmoud Haffar, mengatakan penduduk telah mampu mengumpulkan sekitar 2.500 tenda sejauh ini. Namun sekitar 1.500 keluarga masih tetap tanpa tempat berlindung, karena suhu malam hari turun menjadi sekitar minus 4 derajat Celcius.

“Kami masih mendengar pertanyaan kapan bantuan masuk,” kata Haffar.

Tawaran bantuan  dari tim penyelamat dan dokter hingga generator dan makanan  telah datang dari seluruh dunia, tetapi kebutuhan tetap sangat besar setelah gempa berkekuatan 7,8 dan gempa susulannya. Gempa tersebut mempengaruhi 10 provinsi di Turki yang menampung sekitar 13,5 juta orang, serta wilayah yang luas di barat laut Suriah yang menampung jutaan orang.

Sebagian besar sistem air di wilayah yang dilanda gempa tidak berfungsi. Menteri Kesehatan Turki mengatakan, sampel dari puluhan titik sistem menunjukkan air tidak layak untuk diminum.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi