Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Kinerja sejumlah saham blue chip yang ada di indeks LQ45 diproyeksi bakal cerah.
JAKARTA — Kinerja sejumlah saham blue chip yang ada di indeks LQ45 diproyeksi bakal cerah. Hal tersebut tecermin dari rilis laporan keuangan emiten sepanjang 2022.
Sejauh ini terdapat 26 persen dari 45 emiten di indeks LQ45 yang telah merilis laporan keuangan periode 2022. Secara garis besar kinerja dengan performa cemerlang di tahun 2022 adalah emiten perbankan.
“Kinerja tersebut sejalan dengan jumlah pertumbuhan penyaluran kredit secara konsolidasi mengalami akselerasi,” kata Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, Ahad (26/2/2023).
Kinerja perbankan yang solid turut ditopang oleh mobilitas dan konsumsi masyarakat yang kembali normal setelah Covid-19. Rilis kinerja keuangan perbankan tersebut turut membawa saham perbankan rebound di akhir Januari 2023.
Setelah rilis laporan keuangan, pelaku pasar sedang menantikan kebijakan pembagian dividen dari emiten perbankan yang akan dirilis setelah diselenggarakannya RUPS tahunan. Dividend payout ratio dan dividend yield diproyeksi akan menarik.
“Kebijakan dividen tersebut tentunya menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham perbankan,” kata Ratih.
Pemulihan mobilitas dan konsumsi masyarakat diperkirakan juga akan menjadi katalis positif bagi saham di sektor konsumer. Dengan berbagai sentimen tersebut, beberapa saham ini bisa menjadi pilihan antara lain:
1. BRIS direkomendasikan beli di area Rp 1.630 dengan target harga pada resistance di level Rp 1.750 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 1.550
2. ACES direkomendasikan beli di area Rp 515 dengan target harga pada resistance di level Rp 570 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 490.
BRIS dan ACES termasuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES). Kedua saham tersebut merupakan penghuni Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII) yang terdiri dari 30 serta JII70.
*Pemberitaan ini tidak bertanggung jawab atas keuntungan ataupun kerugian keuangan yang timbul dari perdagangan saham. Pembaca diharapkan bijak dalam mengelola keuangannya.
Sumber: Republika
