Selasa, 21/05/2024 - 10:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ini Tahapan Pembentukan Bursa Sawit Indonesia

Seorang petani bersiap untuk membawa buah sawit yang baru dipanen di perkebunan kelapa sawit di Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia, 23 Mei 2022.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Kementerian Perdagangan masih berupaya agar keinginan pemerintah memiliki bursa komoditas sawit Indonesia sebagai salah satu acuan harga internasional bisa berdiri. Lewat adanya bursa tersebut, harga minyak sawit Indonesia untuk ekspor pun tak perlu mengekor Malaysia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didit Noordiatmoko mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih optimistis lembaga bursa sawit bisa berdiri pada Juni 2023 mendatang.

Setelah lembaga bursa sawit berdiri, Didit mengatakan, perdagangan sawit akan dilakukan melalui bursa sehingga akan terjadi pertemuan tawar-menawar antara pelaku usaha.

Berita Lainnya:
Pupuk Indonesia Siap Salurkan 9,55 Juta Ton Pupuk Bersubsidi di 2024

“Kita harapkan nanti akan ada money to money, jadi harga itu akan terbentuk secara transparan atau price discovery. Kita harapkan ini terbentuk dua bulan setelah sawit masuk bursa,” kata Didid dalam sambutan pembuka acara Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (7/3/2023).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Lebih lanjut, Didid menambahkan, setelah price discovery bisa dicapai oleh bursa sawit, di akhir tahun bursa akan menghasilkan price reference atau referensi acuan harga sawit yang dapat dipakai baik untuk perdagangan dalam negeri maupun ekspor. Nantinya, harga acuan tersebut juga dipakai dalam menentukan bea keluar hingga pungutan ekspor oleh pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
KCIC Tambah Jadwal Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan per Hari

Sejauh ini, bea keluar dan pungutan ekspor mengacu kepada harga yang ditetapkan oleh Kementerian Perdagangan. Adapun harga tersebut dibuat dan mengacu kepada harga bursa sawit Rotterdam 20 persen, Bursa Berjangka Jakarta (JFX) 20 persen, Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) 60 persen.

“Kalau sudah ada prices discovery maka akan kita bikin price reference, itu akan menjadu acuan untuk semuanya,” kata Didid.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi