Kamis, 16/05/2024 - 17:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Mentan: Dinamika Harga Jelang Ramadhan Biasa Terjadi

 MAKASSAR – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut dinamika harga pangan jelang Ramadhan sebagai hal biasa.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Jelang puasa Ramadhan ada dinamika harga itu biasa. Tapi kami dari Kementan, kementerian terkait lainnya, dan pemerintah daerah, tetap berupaya menjaga agar harga tetap stabil,” ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Syahrul saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Pengawasan Pangan mengatakan tugas utama Kementerian Pertanian (Kementan) adalah menjaga ketersediaan pangan. Sementara untuk pergerakan harga, pihaknya tetap memantau sambil berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dalam melakukan upaya-upaya pengendalian harga. Ia mengatakan, ketersediaan pangan saat ini masih relatif cukup hingga April 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Syahrul Yasin Limpo Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan, Saksi Sebut Lukisannya Dipajang di Kantor NasDem

“Di beberapa wilayah di Indonesia sekarang adalah musim panen padi dan ketersediaan pangan, khususnya beras itu mencukupi Maret dan April 2023 ini,” kata Syahrul.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Ia menyebutkan, ketersediaan pangan tercukupi hingga April 2023 itu juga berdasarkan pendataan dari Badan Pusat Statistik (BPS), data satelit, dan data laporan dari para kepala daerah di Indonesia, bahkan para Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kita tetap berdasarkan data, dan neraca kita menunjukkan itu tercukupi. Kita di Kementan menggunakan data valid dan itu banyak, data statistik BPS, data satelit, data laporan para bupati, dan bahkan PPL,” ujar Syahrul.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara itu, Irjen Kementan Jan Samuel Maringka menyampaikan banyak negara di dunia setelah pandemi Covid-19 dihadapkan pada potensi resesi dan krisis global, khususnya dalam bidang pertanian. Namun, untuk di Indonesia, kata dia, kondisi pertanian baik sebelum pandemi, bahkan setelah pandemi, produktivitas pertanian menunjukkan hal positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Dirjen Kementan Kena Semprot SYL Tiap Telat Setoran

Dia membandingkan, data produksi hasil pertanian berdasarkan pendataan BPS pada 2021 bahwa produksi padi mencapai 54,42 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dan meningkat menjadi 55,67 juta GKG pada 2022.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Produksi padi kita cukup baik dan alami peningkatan produksi. Ini harus kita jaga dan kawal baik-baik. 55,6 juta produksi padi untuk 250 juta penduduk itu lebih dari cukup,” ucapnya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi