Rabu, 01/05/2024 - 19:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Unjuk Rasa Anti Sistem Pensiun Baru Di Prancis Masuki Hari Ketujuh

ADVERTISEMENTS

Para pengunjuk rasa berbaris selama demonstrasi menentang perubahan pensiun, Kamis, 19 Januari 2023 di Paris. Para pekerja di banyak kota Prancis turun ke jalan pada Kamis untuk menolak usulan perubahan pensiun yang akan menunda usia pensiun, di tengah hari pemogokan dan protes nasional yang dipandang sebagai ujian besar bagi Emmanuel Macron dan kepresidenannya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

PARIS — Unjuk rasa menentang rencana reformasi sistem pensiun pemerintah Presiden Emmanuel Macron memasuki hari ketujuh. Sementara mogok kerja telah berdampak pada kilang minyak, transportasi publik dan pengumpulan sampah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Koalisi serikat buruh Prancis menunjukkan persatuan yang sebelumnya jarang terjadi sejak gerakan anti-reformasi sistem pensiun digelar akhir Januari lalu. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah menaikan usia pensiun menjadi 64 tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berdasarkan data Kementerian Dalam negeri diperkirakan 1 juta orang menghadiri lebih dari 200 unjuk rasa di seluruh negeri. Senat Prancis masih meninjau reformasi rencana pemerintah, diperkirakan majelis atas Parlemen akan menggelar pemungutan suara mengenai teksnya pada Ahad (12/3/2023) malam.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Gempa Guncang Taiwan, Jepang Waspada Tsunami

Unjuk rasa Sabtu (11/3/2023) dimulai pada pukul 10.00 pagi waktu setempat di jalan-jalan kota besar di Prancis termasuk di Toulouse dan Nice. Unjuk rasa di Paris dijadwalkan pukul 14.00 siang.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada Kamis (9/3/2023) lalu pemerintah memperkirakan sekitar 1,28 juta orang turun ke jalan, partisipasi tertinggi sejak awal gelombang unjuk rasa digelar. Serikat-serikat buruh memperkirakan 3,5 juta orang.

Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pemilih menolak rencana Macron. Tapi tidak semuanya mendukung aksi mogok kerja.

Juru bicara Total Energies mengatakan pekerja di kilang-kilang dan gudang minyak perusahaan itu masih melanjutkan aksi mogok kerja. Sementara operator kereta SNCF mengatakan layanan kereta nasional dan regional pada akhir pekan ini masih terganggung.

Berita Lainnya:
Buntut Serangan ke WCK, Kongres AS Desak Biden Stop Kirim Senjata ke Israel

Media Prancis melaporkan sampah menumpuk di jalan-jalan. Warga juga mengatakan keberadaan tikus semakin banyak.

Senat yang dikuasai sayap kanan yang bersekutu dengan partai berkuasa dari kubu moderat mendukung reformasi Macron. Tapi dalam kasus ini, rancangan undang-undang akan ditinjau komite gabungan majelis bawah dan atas.

Bila komite menyepakati teks rancangan undang-undang maka pemungutan suara terakhir di dua majelis akan digelar. Tapi hasil pemungutan suara di majelis rendah masih belum pasti.

“Masih banyak hal yang dapat terjadi pekan depan,” kata Deputi Sekretaris Jenderal serikat buruh terbesar Prancis, CFDT, Marylise Leon di stasiun radio Franceinfo.

“Majelis Nasional akan menggelar pemungutan suara untuk teksnya? Kami harus berunjuk rasa, sekarang atau tidak sama sekali,” tambahnya.

Mogok kerja dan unjuk rasa nasional dijadwalkan akan kembali digelar pada 15 Maret mendatang.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi