Minggu, 16/06/2024 - 15:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Rasio KPR Indonesia Hanya 2,9 persen, Jauh Tertinggal dari Negara Tetangga

Rasio KPR Malaysia tercatat 38,48 persen dan India 6,58 persen.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Rep: Novita Intan/ Red: Lida Puspaningtyas

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Suasana perumahan bersubsidi di Kawasan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/2/2023). SMF sebut rasio KPR masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dari negara tetangga.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

JAKARTA — PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menyebut rasio kredit pemilikan rumah terhadap produk domestik bruto di Indonesia masih tergolong kecil. Sepanjang 2022, rasio kredit pemilikan rumah terhadap produk domestik bruto sebesar 2,99 persen.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo mengatakan rasio kredit pemilikan rumah terhadap produk domestik bruto di Indonesia masih tertinggal dengan Malaysia dan India.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

“Bandingkan dengan Malaysia sebesar 38,48 persen pada tahun yang sama atau India sebesar 6,58 persen,” ujarnya saat webinar Urban Forum Banking & Property Outlook 2023, Selasa (14/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Pertamina Gerak Cepat Tangani Rembesan Pipa Tuban, Kondisi Aman

Heliantopo menyebut selama ini pemerintah telah mengalokasikan dana fiskal ke sektor perumahan. Heliantopo pun memberikan lima pesan utama terkait kondisi makroekonomi dan pembiayaan perumahan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Pertama, ketidakpastian global masih tinggi dan diperparah dengan kemungkinan terjadinya bank run di Amerika. Kedua, di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia masih tetap tumbuh, tetapi akan mengalami perlambatan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Ketiga, Bank Indonesia akan tetap menjalankan kebijakan yang agresif demi menjaga inflasi inti dan nilai tukar. Keempat, Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR memiliki peran penting untuk memperluas jangkauan penyaluran kredit pemilikan rumah.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

“Kelima, regulasi yang melindungi dan mendisiplinkan seluruh pemangku kepentingan sektor perumahan perlu ditingkatkan,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Cicil Rumah Pakai Tapera Bisa Lebih Murah, Ini Hitungannya

Di samping itu, Heliantopo menyebut seluruh lembaga internasional memiliki konsensus bahwa pertumbuhan ekonomi global pada 2023 akan melambat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal menarik, kata Heliantopo, entitas swasta memiliki proyeksi yang lebih pesimistis dibandingkan dengan lembaga multilateral.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

“Hal ini mengindikasikan bahwa pasar lebih khawatir terhadap kondisi pada 2023,” ucapnya.

Kendati demikian, ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan dengan kondisi berbagai negara lain. Hal ini mengingat Indonesia masih mendapatkan manfaat dari kenaikan harga komoditas energi.

“Pada saat yang sama sektor manufaktur masih dalam proses ekspansif walaupun menunjukkan tren penurunan. Meskipun perlambatan pertumbuhan ekonomi global tidak mungkin dihindari,” ucapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

نَّحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُم بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى الكهف [13] Listen
It is We who relate to you, [O Muhammad], their story in truth. Indeed, they were youths who believed in their Lord, and We increased them in guidance. Al-Kahf ( The Cave ) [13] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi