Menko Polhukam Mahfud Md berjabat tangan dengan Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto sebelum mengikuti Rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,Rabu (15/2/2023). Rapat tersebut beragendakan penjelasan DPR terhadap RUU Perubahan tentang Mahkamah Konstitusi (MK).
JAKARTA — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mahfud MD mengatakan siap membongkar dan mengusut tuntas misteri Rp 300 triliun yang belakangan santer. Setelah pulang dari kunjungan bilateral dari Australia, ia mengatakan siap menerima undangan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjelaskan duduk perkara.
“Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini,” katanya dalam akun Instagramnya @mohmahfudmd, Sabtu (18/3/2023).
Di sejumlah media, diberitakan DPR akan meminta Mahfud Md menjelaskan soal transaksi mencurigakan Rp 300 triliun yang disebutnya bukan korupsi. Di hadapan DPR, ia akan menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang tersebut.
Ia menegaskan, dirinya dan PPATK tidak mengubah statement bahwa sejak tahun 2009 PPATK telah menyampaikan info intelijen keuangan ke Kemenkeu. Ia mengatakan telah menyiapkan data otentik yang akan ditunjukkan kepada DPR.
“Karena itu, Senin (20/3/2023) besok saya menunggu undangan. Saya juga sudah mengagendakan pertemuan dengan PPATK dan Kemenkeu untuk membuat terang masalah ini agar publik paham apa yang terjadi,” katanya.
Mahfud menyarankan, agar publik juga melihat kembali pernyataan terbuka Kepala PPATK saat Jumpa Pers di Kemenkeu, Selasa kemarin. Menurutnya, Ivan tidak mengatakan informasi tersebut bukan pencucian uang.
“Sama dengan yang saya katakan, beliau bilang itu bukan korupsi tapi laporan dugaan pencucian uang yang harus ditindaklanjuti oleh penyidik atau Kemenkeu,” katanya.
Sumber: Republika