Sabtu, 10/06/2023 - 11:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL

Megawati Minta BMKG Petakan Daerah Rawan Bencana

JAKARTA–Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri meminta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memetakan daerah yang rawan terjadi bencana. Hal ini untuk memitigasi dampak yang ditimbulkan dari suatu bencana.

“Saya bikin instruksi minta BMKG mana saja sih kira-kira daerah yang akan rawan bencana karena itu yang paling utama,” kata Megawati saat memberikan keynote speech dalam Puncak Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-73 Tahun 2023, Senin (20/3/2023).

Megawati mengatakan, hal ini penting mengingat kejadian bencana banyak menimbulkan kerugian. Tak hanya material, tetapi juga imaterial hingga korban jiwa. “Karena saya bilang setelah kejadian kerugiannya itu besar, bukan kehilangan materi saja, tetapi adalah sampai nyawa,” ujar Ketua Umum PDIP tersebut.

BACAAN LAIN:
SMP Negeri di Depok Minim, PKS: Sekolah Swasta Tumbuh Karena Ada Pasarnya

Karenanya, dia mengingatkan semua pihak untuk mengantisipasi berbagai potensi kejadian bencana. Apalagi di tengah anomali cuaca akibat perubahan iklim saat ini, membuat terjadinya rawan bencana.

“Kita sekarang mengalami, saya bilang ini anomali, pancarobanya kok menurut saya berkepanjangan, dan itu pasti terjadi siklus dengan perubahan cuaca jadi siklus La Nina dan El Nino itu,” ujarnya.

BACAAN LAIN:
Kisah Sukses Agung, Tamatan SD Jadi Pebisnis Sukses

Untuk itu, dia juga meminta agar jajaran BMKG baik pusat maupun di daerah untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terhadap daerah rawan bencana. Selain itu, diikuti dengan penggunaan teknologi mutakhir untuk menunjang hal tersebut.

“Dari sisi teknologi dan sosialisasi karena bukan apa, setelah coba kita perhatikan yang terakhir ini mulai meletusnya lagi Gunung Merapi, belum lagi longsor, belum lagi, Saya dengar apa betul anak Merapi itu Rakata mulai juga istilah saya mulai bangun lagi,” ujarnya.

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi
Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content