Sabtu, 27/04/2024 - 11:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Sri Mulyani: Nol Emisi Karbon di ASEAN Masih Hadapi Tantangan  

ADVERTISEMENTS

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keynote speeh di acara Southeast Asia Development Symposium (SEADS) 2023: Imaging A Net Zero ASEAN, Kamis (30/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BADUNG — Kampanye untuk mencapai nol emisi karbon terus digaungkan di berbagai negara termasuk di kawasan ASEAN. Penurunan emisi karbon ini dinilai mendesak untuk mengurangi dampak perubahan iklim. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Meski demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui, langkah ASEAN untuk mencapai nol emisi karbon masih menghadapi sejumlah tantangan. Sebab, ketergantungan negara-negara ASEAN terhadap bahan bakar fosil masih tinggi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
AP II Proyeksikan Puncak Arus Mudik Esok, Penumpang Bisa Capai 317 Ribu 

“ASEAN masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil untuk pembangunan ekonomi dan industri,” kata Sri saat memberikan keynote speeh di acara Southeast Asia Development Symposium (SEADS) 2023: Imaging A Net Zero ASEAN, Kamis (30/3/2023).

ADVERTISEMENTS

Menurut Sri Mulyani, bahan bakar fosil  menyumbang lebih dari 75 persen bauran energi pada 2019. Sementara kontribusi energi terbarukan hanya mencapai 14 persen. Selain itu, tantangan lainnya adalah dari sisi pendanaan. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada 2025, ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan ketergantungan kontribusi energi terbarukan sebesar 23 persen. Untuk mencapai terget tersebut kawasan perlu menginvestasikan 27 miliar dolar AS dalam energi terbarukan setiap tahunnya.

Berita Lainnya:
Ini Alasan Tim AMIN Ingin Hadirkan Sri Mulyani hingga Risma ke Sidang MK

Padahal dari 2016 hingga 2021 ASEAN hanya mampu menarik investasi sekitar delapan miliar dolar AS per tahun untuk energi terbarukan. Untuk itu, Sri menekankan, ASEAN perlu merancang transmisi energi. 

“Keterbatasan akses ke pasar modal internasional, kurangnya mobilisasi sumber daya dalam negeri menjadi tantangan dalam merancang mekanisme dan kerangka kebijakan transisi energi yang tepat,” kata Sri Mulyani.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi