Sabtu, 04/05/2024 - 05:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Lagi, OPEC Plus Kurangi Produksi Minyak, Totalnya Setara 3,7 Persen Permintaan Global

ADVERTISEMENTS

 DUBAI — Arab Saudi dan produsen minyak OPEC plus lainnya pada Ahad (2/4/2023) mengumumkan pengurangan produksi minyak lebih lanjut sekitar 1,16 juta barel per hari. Ini merupakan sebah langkah mengejutkan yang menurut para analis akan menyebabkan kenaikan harga.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Keputusan tersebut membuat total volume pemotongan oleh OPEC+, yang mengelompokkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dengan Rusia dan sekutu lainnya, menjadi 3,66 juta barel per hari menurut perhitungan Reuters. Jumlah ini setara dengan 3,7 persen dari permintaan global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Perkembangan ini datang sehari sebelum pertemuan virtual panel menteri OPEC+, yang mencakup Arab Saudi dan Rusia, dan yang diperkirakan akan mempertahankan pemotongan 2 juta barel per hari yang sudah ada hingga akhir 2023. Harga minyak bulan lalu jatuh ke 70 dolar AS per barel, terendah dalam 15 bulan, di tengah kekhawatiran bahwa krisis perbankan global akan memukul permintaan. Namun, tindakan lebih lanjut oleh OPEC+ untuk mendukung pasar tidak diharapkan setelah sumber meremehkan prospek ini dan minyak mentah pulih menuju 80 dolar AS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menparekraf Ajak Anggota REI Investasi di Parapuar Labuan Bajo NTT
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pengurangan terbaru dapat mengangkat harga minyak sebesar 10 dolar AS per barel, kata kepala perusahaan investasi Pickering Energy Partners. Sementara pialang minyak PVM mengatakan pihaknya mengharapkan lonjakan segera setelah perdagangan dimulai setelah akhir pekan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saya memperkirakan pasar akan membuka beberapa dolar lebih tinggi, mungkin sebanyak 3 dolar AS,” kata Tamas Varga dari PVM. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Produsen utama OPEC Arab Saudi mengatakan akan memangkas produksi sebesar 500 ribu barel per hari. Kementerian energi Saudi mengatakan pengurangan sukarela kerajaan adalah tindakan pencegahan yang bertujuan mendukung stabilitas pasar minyak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“OPEC mengambil langkah pre-emptive jika ada kemungkinan penurunan permintaan,” kata Amrita Sen, pendiri dan direktur Energy Aspects.

Oktober lalu, OPEC+ telah menyetujui pengurangan produksi 2 juta barel per hari dari November hingga akhir tahun, sebuah langkah yang membuat marah Washington karena pasokan yang lebih ketat mendorong harga minyak.

Berita Lainnya:
1,2 Juta Kendaraan Menuju Jabotabek, 34 Persen Belum Kembali

Pemotongan ini dimulai dari Mei dan berlangsung hingga akhir tahun. Irak akan mengurangi produksinya sebesar 211 ribu barel per hari (bpd), menurut pernyataan resmi.

Uni Emirat Arab (UEA) mengatakan akan memangkas produksi sebesar 144 ribu bpd dan Kuwait mengumumkan pemotongan 128 ribu bpd. Sementara Oman mengumumkan pemotongan 40 ribu bpd.

Aljazair mengatakan akan memangkas produksinya sebesar 48 ribu bpd. Kazakhstan juga akan memangkas produksi sebesar 78.000 bpd.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak juga mengatakan pada hari Ahad bahwa Moskow akan memperpanjang pemotongan sebesar 500 ribu barel per hari hingga akhir tahun 2023. Moskow mengumumkan pemotongan tersebut secara sepihak pada bulan Februari setelah pengenalan batas harga Barat.

Sumber OPEC+ mengatakan Gabon akan melakukan pemotongan sukarela sebesar 8.000 barel per hari dan tidak semua anggota OPEC+ bergabung dengan langkah tersebut karena beberapa sudah memompa jauh di bawah tingkat yang disepakati karena kurangnya kapasitas produksi.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi