Selasa, 07/05/2024 - 03:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Dokter Ortopedi Tanggapi Pengobatan Ida Dayak yang Bisa Meluruskan Tulang Bengkok

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Pengobatan alternatif yang dilakukan Ida Dayak dengan meluruskan tulang bengkok belakangan viral di berbagai platform media sosial (medsos). Bahkan, ribuan warga Kota Depok sempat berbondong-bondong ingin mendatangi lokasi pengobatan gratis di Markas Divisi I/Kostrad, Cilodong beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dr Omar Luthfi SpOT (K) Spine pun ikut menanggapi cara pengobatan yang dilakukan Ida Dayak. Selaku dokter ortopedi, ia masih memiliki keraguan dengan metode pengobatan tersebut. Dia menilai, pengobatan alternatif tersebut tidak bisa disandingkan dengan cara medis yang dilakukan dokter pada umumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ibu Ida Dayak bisa mengoreksi tangan dan tulang bengkok, secara ilmiah kedokteran itu tak bisa menjelaskan ini sebenarnya apa sih yang dia kerjakan, sehingga dia bisa memperbaiki tulang itu menjadi lurus. Tapi sih memang kalau lihat videonya saya ngeliatnya ngilu ya,” kata dokter Omar kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut dr Rumah Sakit Premier Bintaro tersebut, jika menggunakan pengobatan medis maka hal itu berdasarkan literasi dan penelitian yang sudah dikerjakan bertahun-tahun. Sehingga, metode yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Tentu saja, hal itu tidak bisa disamakan dengan pengobatan tradisional yang dilakukan Ida Dayak.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Dugaan Penganiayaan di Sekolah Pelayaran, Keluarga Korban Marah dan akan Tuntut Pihak STIP

“Karena banyak juga saya lihat di videonya gak ada kasus tulang belakang, tapi tangan atau kaki, yang memang sudah posisinya sudah menekuk atau dilakukan pelurusan oleh Ibu Ida Dayak. Sebenarnya saya kalau ngeliatnya itu nyeri ya, dan kalau pun kita sebetulnya kalau misalnya bengkok itu bukan cuma tulangnya lho, tapi juga tulang uratnya terus otot-ototnya itu juga, jadi memang tidak semudah itu kita melakukan tindakan meluruskan tulang,” kata Omar.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia menerangkan, dalam pengobatan medis ketika dokter mencoba meluruskan tulang pasien maka dilakukan dengan prinsip kedokteran. Meski begitu, Omar mengakui, memang ada kalangan masyarakat yang lebih senang untuk mencoba pengobatan alternatif daripada pergi ke dokter.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
PDIP Beri Sinyal Koalisi dengan PAN Usung Khofifah di Pilkada Jatim

“Karena kita juga harus memperhatikan struktur lainnya. Karena jangan sampai nanti melakukan pelurusan paksa atau ternyata nanti ada cedera di ototnya itu sih jadi memang itulah di Indonesia sangat banyak terapi alternatif tapi tak bisa dibuktikan keilmiahannya,” kata Omar.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dia pun menjelaskan, bagaimana seorang dokter menangani skoliosis, yaitu kelainan yang ditandai bentuk tulang belakang melengkung menyerupai bentu ‘S’ atau ‘C’. Dia memaparkan, gejala skoliosis biasanya tubuh tampak asimetris dengan tulang belakang melengkung atau condong ke satu sisi, serta bahu tinggi sebelah, panggul tinggi sebelah, dan tulang belikat lebih menonjol di satu sisi.

Untuk menganani masalah itu, bisa dengan memanfaatkan fasilitats robotic spine surgery. Omar menyebut, operasi bisa membuat tulang seperti orang normal dengan hasil presisi dan akurasi pemasangan implan 99 persen. “Bahkan untuk kasus yang sangat sulit, sangat minimal risiko dan komplikasi pemasangan implan,” katanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi