Rabu, 01/05/2024 - 02:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Malaysia Tegaskan akan Lindungi Hak Teritorinya di Laut Cina Selatan

ADVERTISEMENTS

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

KUALA LUMPUR — Malaysia berkomitmen kuat untuk melindungi hak-hak kedaulatan dan kepentingannya di Laut Cina Selatan, Sabtu (8/4/2023). Penegasan Malaysia itu, setelah Cina menyatakan keprihatinannya terhadap proyek-proyek energi milik Malaysia di Laut Cina Selatan, bagian laut yang juga diklaim oleh Cina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, Cina khawatir tentang aktivitas perusahaan energi negara Petronas di bagian Laut Cina Selatan yang menurut Malaysia, itu adalah wilayahnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Anwar menyatakan terbuka untuk bernegosiasi dengan Cina, yang menuai kritik dari pihak oposisi, dengan menuduh Anwar mempertaruhkan kedaulatan Malaysia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
China-Indonesia Sepakati Solusi Dua Negara untuk Palestina

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (8/4/2023) menanggapi komentar Anwar tersebut berarti Malaysia ingin agar semua masalah yang berkaitan dengan Laut Cina Selatan diselesaikan dengan cara yang damai dan tanpa mengorbankan hak teritori dan posisi Malaysia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Pemerintah Malaysia dengan tegas dan tegas berkomitmen untuk melindungi kedaulatan, hak-hak berdaulat, dan kepentingan Malaysia di wilayah maritimnya di Laut Cina Selatan,” kata kementerian itu dikutip Reuters, Sabtu.

Cina mengeklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang menghasilkan sekitar 3 triliun dolar AS angka perdagangan dari wilayah ini yang dilalui kapal setiap tahunnya. Malaysia, Brunei, Filipina, Taiwan, dan Vietnam memiliki beberapa klaim yang tumpang tindih.

Berita Lainnya:
Pengeluaran Militer Global Catat Rekor Tertinggi pada 2023, Negara Ini Juaranya

Petronas mengoperasikan ladang minyak dan gas di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Malaysia dan dalam beberapa tahun terakhir telah beberapa kali bertemu dengan kapal-kapal Cina.

Cina mempertaruhkan klaimnya dengan mengacu pada “sembilan garis putus-putus” di peta-peta mereka, yang melingkar sejauh 1.500 km di selatan daratannya, memotong ZEE Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia. Akan tetapi, Pengadilan Arbitrase Permanen memutuskan pada tahun 2016 bahwa garis putus-putus tersebut tidak memiliki dasar hukum.

Pekan ini Anwar mengatakan bahwa Petronas akan melanjutkan kegiatannya di Laut Cina Selatan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi