Sabtu, 18/05/2024 - 02:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Gunung Berapi Paling Mematikan di Kolombia Diprediksi Segera Meletus

 JAKARTA – Salah satu gunung berapi paling mematikan di dunia, Nevado del Ruiz, telah ‘tertidur’ sejak terakhir kali meletus pada tahun 1985. Namun, lonjakan aktivitas seismik mengindikasikan bahwa gunung yang terletak di Kolombia tersebut bisa meletus kembali dalam beberapa hari ke depan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Nevado del Ruiz mencatat 6.000 gempa bumi per hari pada minggu lalu. Hal ini mendorong pihak terkait meningkatkan kewaspadaan ke skala tertinggi kedua dan mengevakuasi lebih dari 2.500 keluarga di daerah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Sekitar 57 ribu orang tinggal di zona bahaya gunung berapi yang tersebar di beberapa bagian dari enam provinsi, menurut Badan Geologi Kolombia (CGS). Letusan gunung berapi pada tahun 1985 menewaskan lebih dari 25 ribu orang, letusan gunung berapi terdahsyat keempat dalam sejarah manusia, menyebabkan orang-orang terkubur di bawah longsoran tanah dan pecahan-pecahan batu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

CGS percaya bahwa gempa bumi minggu lalu disebabkan oleh magma yang bergerak melalui sistem patahan, sebagai awal dari letusan mematikan berikutnya di Nevado del Ruiz. Nevado del Ruiz terletak di perbatasan antara provinsi Tolima dan Caldas di Kolombia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Gunung berapi yang terbentuk sekitar 150 ribu tahun lalu ini memiliki ketinggian 17.717 kaki dan berada sekitar 80 mil sebelah barat ibu kota Bogota. Gunung ini merupakan gunung berapi stratovolcano yang terdiri dari banyak lapisan lava yang berganti-ganti antara abu vulkanik yang mengeras dan bebatuan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
BMKG: 81 Gempa Bumi Tektonik Getarkan Sulut dan Sekitarnya

Pada 13 November 1985, Nevado del Ruiz memuntahkan abu panas dan lava setinggi 23 ribu kaki ke atmosfer, demikian laporan Majalah Earth. Peristiwa tersebut menyebabkan tanah bergemuruh, melepaskan semburan lumpur yang menjulang setinggi lebih dari 98 kaki ke seluruh wilayah tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Letusannya tidak dianggap besar, tetapi abu panas dan lava yang dilepaskan selama kejadian sangat mematikan kehidupan di desa-desa sekitar gunung merapi. Kini, setelah Nevado del Ruiz menunjukkan tanda-tanda aktivitas, para pejabat tidak mau mengambil risiko dan mengevakuasi penduduk di sekitarnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Presiden Kolombia, Gustavo Petro, telah meminta agar evakuasi dilakukan lebih cepat. Para pejabat juga mengatakan bahwa hewan ternak, yang sangat penting bagi banyak mata pencaharian di daerah pedesaan, juga dapat dipindahkan, atau para peternak dapat kembali pada siang hari untuk merawatnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Namun, beberapa penduduk mengatakan mereka tidak berencana meninggalkan rumah mereka.  “Ini tidak membuat saya takut karena sudah pernah meletus,” kata Evelio Ortiz, seorang petani kentang yang selamat dari letusan tahun 1985 bersama istri dan lima anaknya.

Pihak berwenang mengatakan bahwa anak-anak harus dievakuasi meskipun anggota keluarga yang sudah dewasa memilih untuk tetap tinggal. Sebelum peningkatan aktivitas gunung merapi minggu lalu, para pejabat mengatakan rata-rata 50 gempa bumi per hari tercatat, dengan kejadian-kejadian kecil selama 10 tahun terakhir.

Berita Lainnya:
Akibat Menu Makan Tak Seimbang di Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang BAB Berdarah

CGS melaporkan bahwa peningkatan aktivitas seismik pertama kali diamati bulan lalu, dengan 6.500 gempa bumi pada tanggal 28 Maret hingga 11 ribu gempa bumi pada tanggal 29 Maret. Aktivitas mulai melambat pada hari Ahad, namun gunung berapi ini memuntahkan awan panas setinggi 3.000 kaki pada hari yang sama. 

Pekan lalu, pemerintah menaikkan tingkat kewaspadaan gunung berapi ini dari kuning ke oranye sebagai persiapan untuk menghadapi letusan dalam beberapa hari atau minggu ke depan.

“Kami mendukung keputusan komite-komite lokal untuk mengevakuasi sejumlah orang. Mungkin saja dalam beberapa hari ke depan kami perlu mengevakuasi lebih banyak orang lagi,” kata direktur sementara unit bencana nasional Kolombia, Luis Fernando Velasco, seperti dilansir dari Daily Mail, Jumat (14/4/2023).

Gubernur Caldas di Kolombia, Luis Carlos Velasquez, telah meminta 800 juta peso (sekitar Rp 2,5 miliar) kepada pemerintah pusat untuk memperkuat sistem peringatan dini, dan dana tambahan 400 juta peso untuk menanggung biaya perumahan para pengungsi.

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi