Sabtu, 04/05/2024 - 12:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Super Hercules dan Modernisasi Alutsista TNI AU Besar-besaran

ADVERTISEMENTS

Dengan kemampuan seperti itu maka pesawat C-130J-30 Super Hercules nantinya bakal menjalani perawatan di Indonesia. Tidak perlu jauh-jauh harus mengirim ke AS. Kondisi itu juga merupakan salah satu pencapaian peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam perawatan pesawat angkut militer.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“MRO-nya, maintenance, repair, overhaul akan di Indonesia dilaksanakan. Sebagaimana pesawat yang kedua ini sudah dilaksanakan di Indonesia semua. Ini termasuk overhaul berat pergantian center wing box ini sangat sulit, pertama kali kita lakukan di Indonesia,” ucap Prabowo.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Datangnya pesawat C-130J Super Hercules juga menjadi babak baru penanda bagi TNI AU dalam mengoperasikan pesawat angkut dengan teknologi modern yang serba digital. Kehadiran pesawat transport berwarna abu-abu tersebut tidak menambah armada baru bagi Skadud 31/Angkut Berat Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Hal itu lantaran pimpinan TNI AU sebelumnya sudah mempensiunkan pesawat C-130 B Hercules A-1312 yang merupakan penghuni Skadud 31/Angkut Berat di Lanud Abdulrachman Saleh, Malang. Pesawat yang memperkuat Skadud 32 Lanud Abdulrachman Saleh harus mengakhiri tugas setelah berdinas selama 47 tahun.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Jasa pesawat C-130 Hercules sudah tidak terhitung lagi dalam mendukung berbagai operasi yang dilakukan militer maupun penugasan dari pemerintah. KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo menjelaskan, pesawat Hercules tipe B yang dipensiunkan sudah menempuh 45 ribu jam terbang dan resmi memperkuat TNI AU sejak 1975.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Selama 47 tahun pengabdian, A-1312 banyak berperan untuk mendukung berbagai operasi, di seluruh penjuru pelosok Tanah Air, dengan aman dan selamat. Pesawat Hercules A-1312 telah berperan besar memperkuat Skadud 31 dan Skadud 32, menjelajahi angkasa Indonesia lebih dari puluhan ribu jam terbang,” ujar Fadjar saat secara resmi mempensiunkan pesawat Hercules di Hanggar Lanud Abdulrachman Saleh.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kaesang Berharap PSI Dapat Satu Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Pertama di Asia Tenggara

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Super Hercules memang dapat diandalkan untuk mendukung operasi militer perang (OMP) maupun operasi militer selain perang (OMSP) di berbagai wilayah Indonesia. Yang membuat Fadjar semakin bangga, Indonesia adalah negara di kawasan ASEAN yang pertama mengoperasikan pesawat C-130 J Super Hercules.

Selain lebih efisien dalam penerbangan, bahan bakar, daya jangkau, hingga jumlah kru yang mengoperasikan, sambung dia, pun dengan pemeliharaanya lebih mudah. “Di regional ini hanya baru Indonesia, di Asia Tenggara baru Indonesia,” kata Fadjar.

Sementara itu, Lockheed Martin Corporation percaya, kedatangan Super Hercules C-130J-30 bakal meningkatkan kemampuan TNI AU. “C-130J-30 menawarkan peningkatan kapasitas kargo, kecepatan, jangkauan, tenaga, kinerja, dan biaya operasi yang lebih rendah dibandingkan C-130 lama untuk mendukung berbagai persyaratan misi selama beberapa dekade mendatang,” demikian pernyataan resmi perseroan.

Tidak berhenti sampai di situ, TNI AU juga direncakan untuk membeli pesawat kargo berat lain berjenis Airbus A400M Atlas. Pesawat angkut berjuluk Si Jumbo ini memang sudah dipesan dua unit pada tahap awal. Tentu saja, karena proses perakitan membuat pengiriman pesawat angkut yang lebih besar daripada C-130 J Super Hercules ini membuat kedatangannya diperkirakan paling cepat pada 2026.

Berita Lainnya:
Shin Tae-yong Ngamuk Usai Timnas U-23 Keok: Wasit Shen Yinhao Harus Dipecat!

Kabar itu juga sudah dikonfirmasi akun Twitter Airbus Defence and Space (ADS), yang mengumumkan Indonesia sebagai negara ke-10 yang bakal mengoperasikan Airbus A400M Atlas. Head of Military Air Systems ADS, Jean Brice Dummont membenarkan jika kontrak pembelian dua unit dari Indonesia sudah efektif dan bisa mulai proses perakitan.

Di sela acara Trade Media Briefing 2022 di Madrid, Spanyol, Senin (12/12/2022), Dummont menyebutkan, Indonesia juga membuka opsi pembelian tambahan menjadi empat unit Airbus A400M Atlas. Menhan Prabowo menambahkan, alasan pentingnya TNI AU diperkuat Airbus A400M Atlas, meski sudah memiliki Super Hercules.

“Selain kemampuan taktis dan udara ke udara, A400M akan menjadi aset nasional dan berperan penting untuk misi bantuan manusia dan tanggap bencana,” katanya di laman resmi Kemenhan. Prabowo menilai, pesawat A400M Atlas sangat bisa diandalkan untuk pengangkutan taktis dan pengiriman personel dan barang untuk pendaratan di berbagai medan, khususnya wilayah bencana.

Kontrak RafaleMenhan Prabowo sepertinya menaruh perhatian besar terhadap modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU. Pembelian 42 unit jet Dassault Rafale yang sudah teken kontrak, dengan termin pertama enam unit dan sisanya 36 unit menjadi pembuktian utama komitmen untuk memperkuat TNI AU. Nilai kontrak enam unit Rafale yang harus dibayarkan Kemenhan sekitar 1,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp 19,31 triliun.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2 3 4

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi