Sabtu, 04/05/2024 - 06:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Super Hercules dan Modernisasi Alutsista TNI AU Besar-besaran

ADVERTISEMENTS

Setelah kedua negara sempat melakukan nota kesepahaman (MoU) di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat pada 12 Februari 2023, kini kontrak tersebut sudah benar-benar efektif. Sehingga pabrikan Dassault bisa mulai merakit enam unit jet berjuluk Squall tersebut untuk dikirimkan pada termin pertama. “Sudah pembayaran uang muka,” kata Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari kepada Republika.co.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis melaporkan, kontrak Kemenhan RI dan Dassault Aviation mencakup penjualan 42 Rafale F3R yang terdiri 30 kursi tunggal dan 12 kursi dobel termasuk persenjataan, berjumlah total 8,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 121 triliun. Pengiriman pertama Rafale ke Indonesia dijadwalkan tiga tahun setelah berlakunya kontrak. Dengan begitu, Rafale akan memperkuat TNI AU pada medio 2026.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kehadiran Rafale yang termasuk pesawat tempur generasi 4,5 akan menggantikan kekosongan pesawat F5 Tiger II yang sudah di-grounded sejak 2015. Selama tujuh tahun terakhir, sebenarnya, TNI AU melalui Kemenhan sudah mencoba opsi untuk membeli Sukhoi Su-35 dari Rusia. Namun, proses pembelian tidak berjalan mulus akibat bayang-bayang embargo AS melalui Undang-Undang Penentang Lawan Amerika Melalui Sanksi (CAATSA) dan mekanisme pembayaran melalui penukaran komoditas.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Setelah berlarut-larut, akhirnya diputuskan TNI AU membeli Rafale yang berasal dari negara anggota NATO dan sekaligus perimbangan kekuatan Blok Barat dan Timur. Hal itu lantaran TNI AU masih mengoperasikan Sukhoi Su-27 dan SU-30. Dengan kepastian pembelian Rafale maka Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang bakal diperkuat multirole combat aircraft tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Seorang Wanita Ditemukan Tewas di Apartemen Jardin Bandung, Diduga Dibunuh

KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo pun bergerak cepat dengan mengirimkan penerbang dan teknisi untuk belajar langsung di Dassault Aviaton, Prancis. “Sudah kami kirim enam penerbang dan delapan orang teknisi ke Prancis untuk menjalani latihan,” kata Fadjar.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut CEO Dassault Aviation, Eric Trappier, industri Indonesia akan mendapatkan keuntungan ketika memutuskan membeli pesawat Rafale. Tidak hanya di sektor penerbangan, sambung dia, keuntungan lain didapatkan dari bidang kerja sama yang berkaitan dengan portofolio luas teknologi ganda yang dikuasai oleh Dassault Aviation dan mitra industrinya, Safran Aircraft Engines dan Thales.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Merupakan kehormatan besar bagi Dassault Aviation untuk melihat Rafale bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara yang sangat bergengsi, dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang Indonesia atas kepercayaan yang telah mereka berikan kepada kami,” ucap Trappier

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Harus diakui, kehadiran Rafale bisa menimbulkan detterence effect bagi kekuatan pertahanan Indonesia di kawasan. Menurut Menhan Prabowo, Indonesia sebagai negara besar harus memiliki pertahanan udara yang kuat. Karena itu, pihaknya terus berupaya mendatangkan alutsista terbaru untuk memperkuat kekuatan TNI AU.

Dia juga menekankan, anggaran pertahanan itu sebuah investasi bagi negara, bukan menjadi beban. “Penambahan pesawat tempur itu suatu keharusan. Kita akan tambah Rafale dari Prancis dan sedang dalam negosiasi untuk pesawat lainnya,” ucap Prabowo.

Berita Lainnya:
Kereta Commuter Line Anjlok di WTC Mangga Dua, KAI Rekayasa Jalur

Beli beragam alutsista

Untuk jangka panjang, Prabowo juga sudah merencanakan pembelian berbagai alutsista kelas berat untuk TNI AU. Dokumen yang sudah beredar itu pernah dipaparkannya saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2021. Di antaranya, TNI AU akan diperkuat 15 unit F-15EX, 15 unit Hercules C-130J, dua unit multi role tanker transport (MRTT) tanker, pengadaan 30 radar ground-controlled interception (GCI), dan tiga anunmanned aerial vehicle (UAV) system.

Hal itu juga dibarengi dengan memodernisasi refurbished semua pesawat tempur eksisting milik TNI AU. “Tanpa pertahanan yang kuat, kekayaan kita akan diambil terus. Itu pelajaran yang saya dapat hari ini,” ujar Prabowo usai menerima Wing Kehormatan Penerbang Kelas I TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma pada 8 Maret 2023.

Selain pesawat angkut dan tempur, TNI AU juga sudah meneken kontrak pembelian drone dan sistem pertahanan udara. Adalah Kabaranahan Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari yang menandatangani perjanjian pembelian alutsista dari Turki tersebut. Kemenhan memilih membeli pesawat tempur tanpa awak atau unmanned combat aerial vehicles (UCAVs) jenis Anka Block B produksi Turkish Aerospace Industries (TAI).

Selain itu, Kemenhan juga dipastikan membeli sistem pertahanan udara HISAR dan rudal Khan buatan Aselsan dan Roketsan, Turki. HISAR yang berarti benteng nanti dimakana Trisula ketika sudah beroperasi di Indonesia. Momen pembelian berbagai alutsista itu diresmikan melalui penandatangan di sela Indo Defence 2022 lalu.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2 3 4

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi