Rabu, 01/05/2024 - 12:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang Khawatir dengan Hubungan Militer China dan Rusia

ADVERTISEMENTS

Jepang memoles kekuatan militernya agar tangguh menghadapi ancaman di perairan. Ilustrasi.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TOKYO — Jepang menunjukkan kewaspadaan atas latihan militer yang digelar China dan Rusia di Laut China Timur dalam kebijakan kelautan lima tahunan terbarunya yang disetujui kabinet Jumat ini. Jepang menilai bahwa kepentingan nasionalnya sedang menghadapi ancaman terbesar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Rencana Dasar Kebijakan Kelautan yang sudah direvisi itu juga menegaskan bahwa Jepang akan meningkatkan kerja sama antara Pasukan Bela Diri dan Penjaga Pantai Jepang dalam menghadapi situasi darurat di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap aktivitas militer China di kawasan Asia-Pasifik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menekankan pentingnya perubahan besar dalam kebijakan kelautan dengan mensinergikan industri, akademisi, dan pemerintah. “Situasi di perairan sekitar Jepang kini menjadi tegang,” kata Kishida.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Bantuan AS untuk Ukraina, Israel, dan Taiwan Diwarnai Kritikan

Panduan kebijakan kelautan terbaru ini menyebut sejumlah bentuk ancaman terhadap Jepang, seperti peluncuran rudal balistik Korea Utara, kapal penjaga pantai China yang berulang kali menerobos masuk perairan Jepang, serta latihan militer gabungan China dan Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Jepang juga menilai bahwa agresivitas China telah dengan seketika mengubah keseimbangan militer di kawasan Indo-Pasifik. Hubungan kedua negara acap panas karena sengketa kepemilikan Kepulauan Senkakudi Laut China Selatan yang disebut Kepulauan Diaoyuoleh China.

Sementara itu, hubungan Jepang dan Rusia memburuk akibat invasi Rusia terhadap Ukraina pada Februari tahun lalu yang mendorong Jepang dan sejumlah negara besar menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia.

Berita Lainnya:
Raisi Telepon Putin, Bahas Situasi Timur Tengah Usai Serangan Balasan Iran ke Israel

Sebagai bagian dari upaya memperkuat keamanan maritimnya, kebijakan baru ini menekankan komitmen Jepang dalammenggalakkan riset dan pengembangan wahana bawah air tak berawak dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh untuk pengawasan dan kegiatan eksplorasi sumber daya.

Rencana Dasar Kebijakan Kelautan yang pertama kali disahkan pada 2008 dan direvisi setiap lima tahun tersebut juga menekankan nilai penting pulau-pulau terluar Jepang sebagai instrumen untuk mengamankan “zona ekonomi eksklusifnya yang luas” dan memetik manfaat dari ekstraksi sumber daya kelautan.

 

 

sumber : Antara/Kyodo

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi