Kamis, 02/05/2024 - 12:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Kadin Sebut Potensi Ekonomi Mudik Tembus Rp 100 Triliun

ADVERTISEMENTS

Warga membawa barang-barang mereka saat turun dari kereta setibanya di Stasiun Senen di Jakarta, Selasa (25/4/2023). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, mobilisasi masyarakat pada momentum puasa dan lebaran tahun ini meningkatkan pendapatan dunia usaha secara signifikan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, mobilisasi masyarakat pada momentum puasa dan lebaran tahun ini meningkatkan pendapatan dunia usaha secara signifikan. Bahkan, momentum hari raya mampu mendongkrak produktivitas usaha.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Karena memang, pertama kita sudah memasuki praendemi. Kedua, pemerintah juga sudah mencabut PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) serta menerapkan pelonggaran perjalanan dan aktivitas masyarakat,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang kepada Republika, akhir pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menhub Kawal Investasi Jepang untuk Proyek TOD MRT
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia menegaskan, tingginya pemudik pada 2023 yang mencapai 123 juta atau sekitar 30,4 juta lebih kepala keluarga pun berpotensi besar terhadap dunia usaha. Sarman menyebutkan, jika setiap kepala keluarga membawa uang sebesar Rp 3 juta, maka total potensinya mencapai Rp 92,5 triliun.

ADVERTISEMENTS

“Itu minimal atau paling sedikit (uang yang dibawa). Masih ada potensi mencapai di atas Rp 100 triliun,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dengan potensi tersebut, kata dia, sudah dapat membawa dampak luar biasa terhadap ekonomi daerah sekaligus berkontribusi ke perekonomian nasional. Konsumsi masyarakat pun ikut meningkat.

Berita Lainnya:
RI akan Adu Data Tutupan Hutan Hadapi Regulasi Deforestasi Eropa

Maka, lanjut Sarman, kondisi ekonomi pada bulan puasa dan lebaran tahun ini sangat berbeda dengan keadaan selama tiga tahun terakhir. “Kita sekarang dalam proses pemulihan, memang belum 100 persen tapi sudah berjalan,” kata dia.

Dunia usaha, sambungnya, berharap tidak ada lagi varian Covid-19 yang muncul dan mengganggu aktivitas pemulihan ekonomi di Tanah Air. Masyarakat pun diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan, meski pemerintah tidak mewajibkan serta telah mencabut PPKM.

“Semoga pemulihan ekonomi efektif. Lalu pertumbuhan ekonomi kita minimal di angka lima persen bisa tercapai,” harapnya.

Dari daftar di bawah ini, mana nih Hape favorit Kamu?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi