Selasa, 30/04/2024 - 15:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Perpanjang Durasi Sujud atau Ketika Berdiri Sholat, Mana yang Lebih Utama? 

ADVERTISEMENTS

JAKARTA – Dalam melaksanakan sholat, apakah lebih utama memperlama berdirinya atau saat sujudnya? 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Imam Nawawi menjelaskan hal tersebut dalam kitab Al-Adzkaar. Imam Nawawi menyampaikan, para ulama berbeda pendapat tentang hal yang lebih utama antara sujud dan berdiri. Di antara kedua ini, mana yang paling utama? 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Imam Asy Syafi’i berpendapat, memperlama berdiri dalam sholat itu lebih utama. Dalil yang menjadi rujukannya ialah hadits yang dikeluarkan Imam Muslim. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

عن جابر رضي الله عنه قال: سُئِل رسول الله صلى الله عليه وسلم أي الصلاة أفضل؟ قال: «طُول القُنُوتِ 

ADVERTISEMENTS

Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW ditanya ihwal sholat manakah yang lebih utama? Beliau menjawab, “Sholat yang paling utama ialah yang lama berdirinya.” (HR Muslim)

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hadits tersebut menggunakan lafaz al-qunuth, yang bermakna berdiri. Hal ini karena dzikir berdiri dalam sholat adalah membaca Alquran, sedangkan dzikir sujud hanya tasbih. 

Berita Lainnya:
Istri Shalehah Jadi Sarana Menuju Kebaikan Akhirat

Imam Nawawi menjelaskan bahwa Alquran lebih afdhal daripada tasbih, dengan demikian, bacaan yang dilakukan lebih lama itu lebih afdhal. 

Sebagian ulama yang lain berpendapat, bahwa sujud yang lama dalam sholat itu lebih utama. Rujukannya adalah hadits berikut”:

 عن أبي هريرةَ رضي الله عنه  أنَّ رسُولَ اللَّه ﷺ قَالَ: أقربُ مَا يَكونُ العبْدُ مِن ربِّهِ وَهَو ساجدٌ، فَأَكثِرُوا الدُّعاءَ رواهُ مسلم

“Saat paling dekat bagi seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah ketika dia sedang sujud.”

Imam Ahmad bin Hanbal menyampaikan, terhadap perkara tersebut, ada dua hadits dari Nabi Muhammad SAW. 

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

Imam Ahmad tidak memutuskan apa-apa terhadap masalah ini. Sedangkan Imam Ishaq mengatakan, pada siang hari itu lebih utama banyak (memperlama) rukuk dan dan sujud. Sedangkan di malam hari, lama berdiri itu lebih baik. 

Berita Lainnya:
Nabi Muhammad SAW Sampaikan Wasiat Ini Berulang-ulang Jelang Wafat

Bagi seorang lelaki yang mempunyai wirid di malam hari, maka banyak rukuk dan sujud lebih disukai karena hal itu sama dengan melakukan wirid. Memperbanyak (memperlama) rukuk dan sujud itu membawa keberuntungan baginya. 

Imam Turmudzi menjelaskan, apa yang disampaikan oleh Imam Ishaq itu tidak lain adalah hanya untuk menggambarkan sholat Nabi SAW di malam hari dan menggambarkan tentang (sholat) qiyam-nya yang lama. Terkait sholat Nabi SAW di siang hari, Imam Ishaq tidak menggambarkannya seperti yang dilakukan pada sholat malam hari ihwal lamanya berdiri. 

Adapun Imam Abu Isa at-Turmudzi menjelaskan, para ulama memang berbeda pendapat atas perkara ini. Sebagian ulama menyampaikan lama berdiri dalam sholat itu lebih utama daripada lama rukuk dan sujud. Sebagian ulama lain mengatakan, lama rukuk dan sujud itu lebih utama daripada lama berdiri.    

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi