MANADO — Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membangun kerja sama dengan perguruan tinggi menurunkan angka stunting di provinsi tersebut.
“Ini dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan program bangga kencana yang terintegrasi dengan program pembangunan dalam mendukung percepatan penurunan stunting,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Sulut, Diano T Tandaju di Manado, Kamis (18/5/2023).
Karena itu menurut dia, penguatan koordinasi, sinergi dan sinkronisasi bersama mitra kerja termasuk perguruan tinggi penting dilakukan untuk menekan angka prevalensi stunting di daerah tersebut.
“BKKBN Sulut melaksanakan rapat koordinasi teknis pengintegrasian program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.
BKKBN Sulut, kata Diano, mengapresiasi peran mitra kerja perguruan tinggi beserta organisasi profesi di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut karena memiliki motivasi tinggi, berperan aktif bersama-sama dengan pemerintah daerah membantu pelaksanaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
“Jadi ada 23 pimpinan perguruan tinggi seperti rektor, direktur maupun ketua perguruan tinggi se-Sulawesi Utara yang mengikuti rakor ini,” ujarnya.
Kegiatan ini menurut dia, merupakan tindak lanjut dari workshop dan diseminasi kasus pembelajaran baik kasus stunting serta diskusi optimalisasi peran dan partisipasi perguruan tinggi.
“Ini menjadi langkah awal dalam menjalin kerja sama yang berkelanjutan dalam setiap kegiatan tri dharma perguruan tinggi khususnya peran serta mitra kerja maupun mahasiswa sebagai SDM yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” ujarnya.
Perwakilan BKKBN Sulut bersama pemerintah daerah menargetkan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.
Sumber: Republika
