Jumat, 24/05/2024 - 13:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Industri Gula Bisa Meningkatkan Produktivitas Lahan Rawa

Perkebunan tebu. Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengungkapkan potensi Indonesia untuk bisa mengembangkan industri gula terintegrasi dengan perkebunan tebu di lahan rawa.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengungkapkan potensi Indonesia untuk bisa mengembangkan industri gula terintegrasi dengan perkebunan tebu di lahan rawa.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Hal itu disampaikan Putu saat meninjau pengembangan industri gula terintegrasi dengan perkebunan tebu di lahan rawa yang dilakukan PT Pratama Nusantara Sakti (PT PNS) sejak 2009.

Perkebunan yang berlokasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, menjadi perkebunan pertama di Indonesia yang berada di lahan rawa. Putu mengapresiasi usaha perusahaan tersebut dalam pemanfaatan lahan rawa menjadi perkebunan tebu produktif di Indonesia. Sebab telah berhasil melakukan alih fungsi lahan rawa (lahan marjinal) yang tidak produktif menjadi lahan produktif untuk penanaman tebu.

Sayangnya, usaha pemanfaatan lahan rawa sebagai lahan produksi gula tebu masih menghadapi beberapa kendala. Seperti, biaya transportasi yang tinggi untuk transportasi sarana dan prasarana meliputi alat, pupuk, dan batu bara.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Fasilitisasi Pengembangan Start-up, IKN Bangun Nusantara K-Hub

“Kendala-kendala itu menyebabkan Harga Pokok Produksi (HPP) gula menjadi tinggi,” kata Putu melalui siaran pers, Kamis (18/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain itu, kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja perkebunan baik dari sisi jumlah maupun kualitas, serta kesulitan untuk melakukan mekanisasi pertanian dikarenakan jenis tanah marine clay yang sulit untuk mobilisasi mesin dan peralatan.

Direktur Pendukung Bisnis PT PNS Isman Hariyanto membenarkan sarana transportasi menjadi salah satu penunjang utama dalam meningkatkan daya saing produk gula PT PNS. Saat ini, akses menuju Tol Kayu Agung dari Dusun Waduk Gajah Mati, luar area PT PNS sekitar 225 km, dimana sebagian besar telah dibangun melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Kabupaten OKI.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Kami harapkan pembangunan sisa jalan dapat dilanjutkan untuk meningkatkan akses dan kemudahan transportasi baik untuk masyarakat dan industri,” ungkap Isman.

Berita Lainnya:
Jago Syariah Bagikan Tips Mengatur Keuangan Untuk Keluarga Sakinah

PT PNS berkomitmen mendukung program pemerintah untuk menjadi model dalam pemanfaatan lahan rawa menjadi perkebunan tebu. Perusahaan melakukan penanaman tebu pertama kali pada 2013, dan sampai 2022 telah menanam seluas 11.400 hektare. Termasuk program kemitraan seluas 211 hektare yang melibatkan tidak kurang 133 Kepala Keluarga. Tanaman tebu di lahan rawa ternyata di atas rata-rata produktivitas tanaman tebu nasional, yaitu mencapai 100 ton/hektare.

PT PNS telah menyelesaikan pembangunan pabrik gula dengan kapasitas 6.000 ton cane per day (TCD) dan melakukan commissioning pada 2020. Produksi gula secara komersial dari tanaman tebu dimulai pada 2021, PT PNS telah siap menambah investasi untuk meningkatkan kapasitas giling menjadi 12.000 TCD dengan upaya-upaya pembukaan lahan baru dan pengembangan kemitraan penanaman tebu menjadi 25.000 hektare.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi