Minggu, 19/05/2024 - 02:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BOLALIGA ITALIA

CEO Serie A Italia Janjikan tidak Ada Toleransi untuk Rasialisme

Salah satu pertandingan Serie A Liga Italia yang mempertemukan Torino dan Fiorentina.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 ROMA — Sepak bola Italia akan mengambil pendekatan “tanpa toleransi” terhadap para penggemar yang rasialis dengan menggunakan teknologi untuk membantu mengidentifikasi para pelanggar. Mereka nantinya akan dilarang masuk ke stadion, demikian dikatakan oleh CEO Serie A Luigi De Siervo, Selasa (23/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Masalah pelecehan rasial terhadap pemain menjadi agenda utama dalam sepak bola Eropa. Pemain Real Madrid Vinicius Jr kembali menjadi sasaran ujaran rasial selama pertandingan akhir pekan lalu ketika melawan Valencia di Spanyol.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Ada di stadion, seperti halnya di masyarakat, sejumlah orang yang rasialis,” ujar De Siervo kepada wartawan, dikutip Reuters. “Hari ini dengan teknologi dan mikrofon stadion, mereka dapat didengar dan kami dapat menghukum mereka. Ini sebuah pertempuran, seperti tumor, Anda harus menghilangkannya secara sistematis meskipun itu kambuh.” 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Atalanta Siap Jual Teun Koopmeiners pada Bursa Transfer Mendatang

De Siervo mencatat bahwa Italia telah melarang sekitar 170 penggemar Juventus setelah mereka melontarkan makian kepada pemain Inter Milan, Romelu Lukaku, dalam pertandingan semifinal Coppa Italia bulan lalu. Ia menyebutnya sebagai contoh jalan menuju nol toleransi bagi para pelaku hinaan rasial.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pemerintah Italia akan menginvestasikan 10 juta euro untuk mempromosikan Serie A di luar negeri, menggunakan dana tersebut untuk mendukung kampanye “Made in Italy”, kata De Siervo kepada para wartawan pada konferensi pers.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Serie A telah tergelincir di belakang Liga Primer Inggris dan La Liga Spanyol dalam hal kekuatan pendapatan, dan sepak bola Italia telah berjuang dengan kekerasan penggemar dan skandal lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Peluang Napoli Lolos ke Liga Champions Menipis Setelah Kalah di kandang Empoli

Juventus, klub tersukses dalam sepak bola Italia, terkena hukuman pengurangan 10 poin pada Senin (22/5/2023) sebagai bagian dari salah satu penyelidikan terhadap akuntansi klub.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Namun, De Siervo mengatakan bahwa investasi oleh dana dari luar negeri dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa Serie A sedang dalam proses pemulihan. Kehadiran klub-klub Italia di tiga final besar Eropa musim ini menggarisbawahi pemulihan tersebut.

Dia mengatakan, kasus Juventus yang berkaitan dengan akuntansi transfer menunjukkan bahwa Italia sedang menangani masalah industri. “Kami adalah satu-satunya negara dewasa yang melihat masalah ini dan mencoba menyelesaikannya untuk masa depan,” katanya.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi