Sabtu, 27/04/2024 - 11:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Pemerintah Kecewa Pelepasan Saham Shell di Blok Masela Lambat

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi kilang minyak lepas pantai. Pemerintah mengaku kecewa lantaran proses pelepasan hak partisipasi pengelolaan Shell di proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela berjalan alot.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Pemerintah mengaku kecewa lantaran proses pelepasan hak partisipasi pengelolaan Shell di proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela berjalan alot. Padahal, perusahaan migas kakap asal Inggris itu telah menjadi mitra pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia sejak lama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Dampak Serangan ke Gaza, Israel Hadapi Boikot Ekonomi Hingga Budaya 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji, menilai proses negosiasi akuisisi saham Shell oleh PT Pertamina (Persero) berjalan cukup lama. Pemerintah merasa kecewa negosiasi yang alot membuat proyek itu jadi terhambat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Masela itu agak lama, jadi pemerintah kehilangan kesempatannya. Akhirnya Pak Menteri ESDM (Arifin Tasrif) menyampaikan kecewa lah. Jadi kami mau tindaklanjuti,” kata Tutuka saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jaga Daya Beli, Pertamina Tahan Harga Pertamax

Tutuka menuturkan, melihat proses pelepasan saham yang tak kunjung tuntas, pemerintah akan berkunjung langsung untuk mengevaluasi Plan of Development (PoD) Blok Masela.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kita akan lihat PoD-nya, bagaimana kok bisa lama sekali seperti itu. Saya tidak bisa menyatakan angka sepenuhnya (yang ditawarkan) tapi pemerintah ya kecewa kok terlalu lama,” katanya.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi