Kamis, 02/05/2024 - 18:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

PII Dukung Akselerasi Produksi Produk Subtitusi Impor

ADVERTISEMENTS

Aktivitas ekspor impor (ilustrasi). Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Hidayat mendorong para insinyur Indonesia untuk mendukung percepatan produksi produk subtitusi impor yang berbasis potensi sumber daya lokal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Danis Hidayat mendorong para insinyur Indonesia untuk mendukung percepatan produksi produk subtitusi impor yang berbasis potensi sumber daya lokal. Danis menyampaikan Indonesia mempunyai segudang potensi alam yang mampu mewujudkan produksi produksi substitusi impor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“PII berkontribusi melalui inovasi untuk mendorong pengembangan dan produksi produk subsitusi impor yang kompetitif, terutama melalui pemanfaatan teknologi yang tepat dapat membantu produsen lokal dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing produk mereka domestik maupun internasional,” ujar Danis dalam acara peringatan HUT Persatuan Insinyur Indonesia (PII) ke-71 di Jakarta, Selasa (23/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Permintaan Kopi Indonesia Meningkat di Korea Selatan, Peluang Ekspor Makin Besar
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Danis mengatakan Indonesia memiliki empat sektor utama dalam percepatan produk subsitusi impor. Pertama sektor industri pertambangan minyak dan gas, industri kayu, serta industri makanan dan minuman. Kemudian, berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, kedelai, dan kopi juga dapat dikembangkan sebagai bahan baku. Lalu ada sektor kelautan untuk industri pangan, kosmetik, hingga energi. Terakhir, sektor industri kreatif yang mana sumber budaya Indonesia menjadi aset penting dalam pengembangan industri kreatif.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Jadi itu adalah empat kelompok yang dikembangkan dalam rangka subtitusi impor. Intinya bagaimana dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Baru Negara (IKN) tersebut.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
APJII dan Starlink Kerja Sama Tingkatkan Akses Internet Indonesia
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Danis menyampaikan pemerintah dapat mengimplemtasikan produksi subtitusi impor melalui beberapa langkah. Salah satunya, pemerintah dapat melarang impor barang tertentu yang dapat diproduksi secara lokal. Langkah ini bertujuan untuk melindungi produsen dalam negeri dan mendorong konsumsi produk lokal.

“Pemerintah juga dapat memberlakukan bea masuk yang tinggi atau kuota impor yang ketat untuk mencegah masuknya produk subtitusi impor,” sambung Danis.

Selain itu, lanjut Danis, pemerintah dapat memberikan insentif fiskal kepada produsen lokal yang memproduksi produk subsitusi impor. Hal ini akan menguatkan daya saing produsen lokal. 

“Pemerintah juga dapat mendukung kolaborasi antarperguruan tinggi, lembaga peneliatian, dan sektor swasta untuk mengembangkan teknologi dan pengetahuan yang dibutuhkan produk subtitusi impor tersebut,” kata Danis.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi