Selasa, 30/04/2024 - 14:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Soal Perundungan Siswa SD Hingga Meninggal di Sukabumi, Ridwan Kamil: Tak Boleh Kompromi

ADVERTISEMENTS

BANDUNG—Gubernur Ridwan Kamil mendorong agar kasus perundungan yang menimpa siswa SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi dapat masuk ke ranah hukum. Ridwan Kamil (Kang Emil) mengaku mengutuk keras peristiwa yang membuat korbannya meninggal dunia tersebut.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kang Emil menyampaikan turut prihatin kepada keluarga korban. Peristiwa perudungan yang mengakibatkan korbannya, siswa kelas 2 SD meninggal dunia terjadi di Kabupaten Sukabumi. Korban diduga dikeroyok sejumlah kakak kelasnya. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kang Emil menegaskan, bila praktisi psikologi tidak menyatakan para pelaku kejahatan tersebut perlu dilakukan pembinaan, jalur hukum harus tetap ditempuh. Sebab apa yang telah mereka lakukan telah merenggut nyawa orang lain.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Menurut saya tidak boleh ada kompromi, kecuali ada statement dari psikolog yang menyatakan solusinya adalah pembinaan. Kalau tidak, menurut saya jalur hukum harus dipertimbangkan,” ujar Gubernur Jabar di Gedung Pakuan, Kamis (25/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Terbongkar! Shin Tae-yong Marah Besar ke Pemain Timnas Indonesia U-23 di Laga Vs Korsel U-23

Kang Emil pun kembali mengingatkan, agar para guru dapat menjadi orangtua dalam mengawasi siswa, supaya kejadian serupa tidak terus terulang. Begitu juga di rumah, orang tua harus menjadi guru bagi anaknya dan jangan terlena dengan urusan pribadi. Sebab anak butuh perhatian lebih, karena apapun bisa terjadi dalam lingkungan sosialnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Saya mengutuk dan prihatin. Ini saya sudah ingatkan di level provinsi, agar guru itu benteng utama pengganti orangtua di sekolah dan kalau dirumah jangan sibuk dengan urusan orangtua saja. Orangtua harus jadi guru, mengganti guru dirumah. Kalau dua konsep ini dilakukan, harusnya hal itu tidak terjadi,” katanya.

Emil berharap, jadi guru itu jangan hanya mengajari keilmuannya saja, tapi lahir batinnya. “Jadi orangtua mengurusi, apakah anak lagi cemberut karena siapa lagi di sekolah yang diandalkan kecuali guru,” kata Emil.

Berita Lainnya:
Terbaru Ridwan Kamil hingga Bobby Nasution, Ini Daftar Bacagub Golkar untuk Pilkada 2024

Menurut Emil, pihaknya akan segera menindaklanjuti kepada pemerintah kota dan kabupaten untuk memanfaatkan pola yang digunakan Pemprov Jabar melalui aplikasi, dalam mencegah perundungan di sekolah.

Harapannya, kata dia, sekolah seperti SD maupun SMP yang berada dibawah kewenangan pemerintah kota atau kabupaten dapat terkontrol dan meminimalisir terjadinya upaya perundungan atau bullying di sekolah.

“Kita sudah ceritakan sistem aplikasi, melaporkan perundungan. Tidak hanya oleh korban, tapi oleh temannya yang mengetahui. Kemarin baru launching di level kewenangan provinsi mungkin perlu nanti saya follow up untuk juga disosialisasikan di level SD karena perundungan ini tidak pandang usia,” katanya.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi