Jumat, 26/04/2024 - 07:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Uni Eropa Kembali Minta Cina Memainkan Peran Konstruktif di Ukraina

ADVERTISEMENTS

Bendera Uni Eropa (ilustrasi). Komisi Eropa kembali meminta Cina untuk memainkan peran konstruktif dalam menciptakan perdamaian di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BRUSSELS — Komisi Eropa kembali meminta Cina untuk memainkan peran konstruktif dalam menciptakan perdamaian di Ukraina. Hal ini disampaikan setelah pejabat Uni Eropa bertemu dengan perwakilan khusus Cina untuk hubungan Eurasia dan mantan Duta Besar Cina untuk Rusia, Li Hui.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Uni Eropa berharap Cina, anggota permanen Dewan Keamanan, untuk memainkan peran konstruktif dan mengingat perlunya untuk menghormati prinsip-prinsip kedaulatan, kemerdekaan dan integritas wilayah dengan penarikan tanpa syarat semua pasokan dan peralatan militer dari seluruh wilayah Ukraina yang diakui internasional,” kata Uni Eropa dalam pernyataannya, Kamis (25/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menteri Uni Eropa Bahas Ukraina dan Timur Tengah di Luksemburg

Pekan lalu Li Hui berkunjung ke Ukraina dan bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam turnya di Eropa. Beijing mengatakan tur tersebut sebagai upaya mempromosikan perundingan damai dan penyelesaian politik. Ia dijadwalkan berkunjung ke Rusia pada Jumat (26/5/2023).

ADVERTISEMENTS

Pada bulan Maret lalu Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan kemitraan Cina dengan Rusia terbatas meski retorika dua negara itu mengungkapkan sebaliknya. Ia mengatakan Eropa akan menyambut baik setiap upaya Beijing menjaga jarak dari Moskow.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Israel Bantah Tutup Kedutaan Besar di Seluruh Dunia di Tengah Ancaman Serangan Iran

 

Pernyataan Borrell ini disampaikan usai Presiden Cina Xi Jinping bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dua pemimpin itu mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” pada Februari 2022 lalu, beberapa hari sebelum invasi Rusia ke Ukraina.

Namun Borrell mengatakan meskipun Cina menjalin hubungan ekonomi dan diplomatik yang erat dengan Rusia. Tapi dua negara itu tidak membentuk aliansi militer dan Beijing tidak mengirimkan pasokan senjata untuk membantu perang Rusia di Ukraina. “Pertemanan tidak terbatas ini tampaknya memiliki sejumlah batasan,” kata Borrel saat itu.

“Bagi kami Cina belum melewati batas apa pun,” tambahnya. 

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi