Jumat, 26/04/2024 - 15:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Perdana Menteri Jepang Anggarkan 26 Miliar Dolar AS Untuk Perawatan Anak

ADVERTISEMENTS

bayi salah satu keluarga di Jepang. Pemerintah Jepang akan menyisihkan 26 miliar dolar AS untuk kebijakan baru perawatan anak

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 TOKYO — Pemerintah Jepang akan menyisihkan 26 miliar dolar AS untuk kebijakan baru perawatan anak, sedikit lebih tinggi dibandingkan yang diperkirakan. Langkah ini kemungkinan akan menambah lebih banyak utang bagi negara industri dengan utang publik terbesar di dunia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Perdana Menteri Fumio Kishida berjanji untuk melipatgandakan anggaran untuk mengatasi penurunan angka kelahiran dalam tiga tahun kedepan. Meski langkah tersebut akan mempersulit posisi fiskal pemerintah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Pada menteri-menterinya, Kamis (1/6/2023) Kishida mengatakan ingin meningkatkan pengeluaran perawatan anak. Salah satu agenda prioritas pemerintah dalam pedoman kebijakan ekonomi di pertengahan tahun yang akan diadopsi pada pertengahan Juni.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ada Negara yang Cegah DK PBB Wujudkan Gencatan Senjata di Gaza, China: Mereka Munafik

Menteri Ekonomi Shigeyuki Goto mengutip Kishida yang mengatakan kebijakan ini bertujuan mendukung pendidikan tinggi, mencegah kekerasan pada anak miskin, dan memastikan perawatan medis bagi anak difabel. Ia menambahkan masih belum ada pembahasan mengenai pendanaan rencana ini.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Jepang merupakan negara industri dengan utang pemerintah terbesar di dunia. Utang publik dua kali lebih besar dari perekonomiannya.  

Kantor berita Kyodo melaporkan pemerintah Jepang akan memperkenal jenis obligasi baru untuk mengumpulkan dana pendidikan. “Pembicaraan mengenai anggaran ini datang di saat-saat sulit ketika pemerintah mencoba membuat anggaran dasar surplus sementara utang pemerintah membengkak,” kata ekonom senior SMBC Nikko Securities, Koya Miyamae.

Berita Lainnya:
Warganya Jadi Sasaran Teror, China Kirim Tim ke Pakistan

“Ini menjadi rumit ketika Bank of Japan melonggarkan kebijakan moneter dengan resiko menaikan biaya pinjaman,” katanya.

Mengandakan anggaran perawatan anak bersamaan dengan menaikan anggaran militer untuk menghadapi ancaman dari Cina dan Korea Utara (Korut) bertentangan dengan setiap langkah reformasi fiskal.

Kishida membuang kemungkinan menaikan pajak sebagai opsinya, sementara pemerintah berupaya memanfaatkan kenaikan premi medis publik dan memangkas pengeluaran kesejahteraan sosial lainnya untuk mendanai lebih banyak pengeluaran perawatan anak.

Angka resmi pemerintah menunjukkan angka kelahiran di Jepang pada 2022 mencapai titik terendahnya, turun di bawah 800 ribu untuk pertama kalinya. Delapan tahun lebih awal dibandingkan perkiraan pemerintah.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi