Jumat, 26/04/2024 - 18:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

PDIP Kritik Jumlah SMP Negeri di Kota Depok Minim, Swasta Makin Menjamur

ADVERTISEMENTS

DEPOK — Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman menyoroti masalah minimnya jumlah sekolah menengah pertama negeri (SMPN) di Kota Depok yang membuat banyak siswa lulusan sekolah dasar (SD) tidak terserap di sekolah negeri. Padahal, fasilitas itu merupakan dambaan banyak siswa, terutama dari keluarga tidak mampu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia pun membandingkan dengan perkembangan jumlah SMP swasta di Kota Depok yang terus tumbuh pesat. Jumlahnya bisa tiga hingga empat kali lipat dari sekolah negeri yang dibangun Pemkot Depok dalam kurun waktu yang sama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kalau tahun 2005 sampai 2020 penambahan SMP negeri itu hanya sembilan, sehingga jadi 26. Maka bisa dibandingkan dengan SMP Islam Terpadu (IT) dengan jangka waktu yang hampir sama, SMP Islam Terpadu itu 25 (jumlahnya),” jelas Ikravany kepada Republika.co.id di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (5/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tolak Screening, KPK cuma Minta Prabowo-Gibran Pecat Menteri Tak Patuh LHKPN

Baca: Depok Komentari Tarik Ulur dengan Pemkab Bogor Soal Aset Pasar Citayam

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia pun mempertanyakan menjamurnya sekolah Islam Terpadu di Kota Depok yang banyak dibangun oleh kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ikravany meminta Wali Kota Mohammad Idris harus menjelaskan mengapa pembangunan SMP swasta banyak dilakukan, tapi untuk SMP negeri justru sedikit.

Dia mengaku tidak mempermasalahkan adanya sekolah swasta di Kota Depok. Ikravany hanya menggugat keberpihakan Pemkot Depok terhadap masyarakat, khususnya dalam membangun SMP negeri yang biayanya terjangkau.

“Wali kota Depok harus menjelaskan apakah perbandingan antara sekolah-sekolah swasta dengan sekolah Islam tepadu yang banyak dipegang oleh orang-orang PKS itu by design atau nggak. Kalau nggak, jelaskan dong kenapa nggak bangun SMP negeri,” ujar Ikravany.

Dia menilai, kondisi itu terjadi karena komimen Pemkot Depok terkait pendidikan masih kurang. “Menurut saya komitmen kurang, karena kesempatannya ada, kemampuannya ada, tinggal mau nggak dieksekusi,” kata Ikravany.

Berita Lainnya:
Jadi Wapres Terpilih, Nasib Gibran Tersandera Aneka Dugaan Kasus

Pemkot Depok menyatakan, terus berupaya menambah jumlah sekolah negeri untuk tingkat SMP di tengah masih belum idealnya jumlah sekolah negeri dengan pertumbuhan siswa. Penambahan dibutuhkan untuk menampung ribuan siswa dari 214 sekolah dasar (SD) negeri, sementara SMP negeri hanya berjumlah 33 saja.

Kabid Pembinaan SMP Disdik Kota Depok, Joko Soetrisno mengatakan, tahun ini, Pemkot Depok sedang membangun tiga SMP negeri, yaitu SMPN 27, 29, dan 30. Daftar sekolah tersebut berada di Kecamatan Cimanggis, Cipayung, dan Pancoran Mas.

“Untuk tahun 2024 kita akan membangun SMP 34, nanti kita coba masukkan ke PPDB online. Sehingga nanti ada tambahan sekitar empat lokal lah gitu tempat rombongan belajar,” jelas Joko saat ditemui di kantornya, Senin (5/6/2023).

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi