Sabtu, 27/04/2024 - 12:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Di mana Roh Mukmin berkumpul dan Apakah Mereka Saling Bertemu?

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA— Setelah meninggal, di manakah roh orang-orang mukmin berkumpul? Apakah merekah akan saling bertemu? 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Jawaban atas pertanyaan ini disampaikan Imam Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah menukil sejumlah riwayat yang menjelaskan tentang adanya satu tempat berkumpul roh-roh mukmin setelah meninggal.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dijelaskan  bahwa setelah seorang mukmin meninggal, roh orang mukmin itu bertemu dengan roh orang mukmin lainnya di satu tempat di langit ke tujuh. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Tempat itu berwarna putih, di sanalah tempat berkumpulnya roh orang-orang mukmin yang telah meninggal. Lalu roh-roh mukmin itu bertanya kepada roh yang baru datang tentang kabar orang-orang yang masih hidup.  

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

وقال وهب بن منبه : إن لله في السماء السابعة دارا يقال لها البيضاء فيجتمع فيها أرواح المؤمنين، فإذا مات الميت من أهل الدنيا تلقته الأرواح فيسألونه عن أخبار الدنيا كما يسأل الغائب أهله إذا قدم إليهم. ذكره أبو  نعيم.

Berkata Wahab bin Munabih, “Sesungguhnya Allah mempunyai tempat di langit ketujuh, dikatakan bahwa tempat itu warnanya putih, maka berkumpul di dalam tempat itu arwah orang-orang mukmin. Maka apabila ada seseorang meninggal dari ahli dunia, akan bertemu roh itu dengan arwah-arwah lainnya. Maka bertanya arwah orang-orang mukmin kepada roh yang baru itu tentang kabar dunia seperti orang yang hilang ditanya oleh keluarganya ketika kembali pada mereka.” (Riwayat ini disebutkan oleh Abu Nu’aim).  

Berita Lainnya:
Idul Fitri Perdana Umat Islam dan Kondisi Rasulullah SAW Beserta Sahabat Ketika Itu

وعن الحسن البصري رضي الله عنه قال: إذا قبض روح العبد المؤمن عرج به إلى السماء فتلقاه أرواح المؤمنين فيسألونه فيقولون: ما فعل فلان؟ فيقال: أو لم يأتكم؟ فيقولون: لا والله ما جاءنا ولا مر بنا سلك به إلى أمه الهاوية فبئست الأم، وبئست المربية 

Diriwayatkan dari Hasan Al Basri, radhiyallahu anhu, dia berkata,”Apabila telah dicabut roh seorang hamba mukmin, roh itu naik ke langit. Maka roh itu berkumpul dengan arwah orang-orang mukmin, maka arwah-arwah mukmin itu bertanya pada roh tersebut, mereka bertanya, “Apa yang dikerjakan si Fulan? Roh itu menjawab, “Apakah dia belum sampai bersama kalian? Mereka menjawab, “Demi Allah, dia belum datang pada kami, mungkin dia dimasukan ke neraka Hawiyyah seburuk-buruknya tempat.” 

Sementara itu, masih menurut Imam Qurthubi, Orang-orang yang beriman memiliki kerinduan yang besar bertemu dengan Allah SWT. Sebab itu mereka tidak merasakan takut dengan kematian, karena mereka menyadari bahwa kematian adalah gerbang yang harus dilewati agar bisa bertemu dengan dzat yang dicintainya yakni Allah SWT.

Berita Lainnya:
Apa Saja Amalan yang Dapat Dilakukan Wanita Haid di 10 Hari Terakhir Ramadhan?

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan 

Sebaliknya orang-orang kafir tak menyukai kematian. Kelak ketika ajal telah datang menjemput mereka, mereka berupaya menolak dan menghindar tetapi itu sia-sia saja. 

Dia menukilkan hadits  tentang mengapa orang-orang mukmin sangat rindu berjumpa dengan Allah SWT sedangkan orang-orang kafir tak menyukai berjumpa dengan Allah SWT. 

عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه عن النبي ﷺ قال: من أحب لقاء الله أحب الله لقاءه، ومن كره لقاء الله كره الله لقاءه (أخرجه البخارى فى صحيحه). 

Dari ‘Ubadah bin Shamit, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang rindu untuk berjumpa dengan Allah, maka Allah lebih rindu lagi untuk berjumpa dengannya. Siapa yang tidak suka berjumpa dengan Allah, maka Allah lebih tak suka lagi berjumpa dengannya.” (HR Bukhari)  Wallahu’alam        

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi