Kamis, 02/05/2024 - 18:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Harga Minyak Jatuh, Tertekan Prospek Kenaikan Suku Bunga Fed

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Harga minyak mentah berjangka jatuh pada akhir perdagangan Rabu (14/6/2023), tertekan oleh prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve dalam tahun 2023. Jatuhnya harga juga karena peningkatan besar mingguan tak terduga persediaan minyak minyak mentah AS minggu lalu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, tergelincir 1,15 dolar AS atau 1,66 persen, menjadi menetap pada 68,27 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus merosot 1,09 dolar AS atau 1,47 persen, menjadi ditutup pada 73,20 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kedua harga acuan telah naik lebih dari 1,5 persen di awal sesi. Mereka naik lebih dari tiga persen pada hari sebelumnya di tengah ekspektasi kenaikan permintaan bahan bakar setelah bank sentral China menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Harga Minyak Dunia Terancam Naik, ESDM Jamin Harga BBM tak Berubah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Meskipun Federal Reserve AS pada Rabu mempertahankan kisaran target suku bunga dana federal tidak berubah pada 5,0 persen hingga 5,25 persen, para pembuat kebijakan moneter Fed menaikkan proyeksi suku bunga dana federal untuk 2023 menjadi 5,6 persen dari 5,1 persen pada Maret. Ini menunjukkan bahwa Fed dapat melanjutkan kenaikan suku bunga setelah jeda.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Pelaku pasar memperkirakan Fed akan memberikan dua kenaikan suku bunga lagi pada 2023 dengan prospek permintaan minyak di bawah tekanan tambahan. Suku bunga yang lebih tinggi memperkuat dolar, membuat komoditas dalam mata uang AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Konflik Iran Israel Makin Panas, Indonesia Cari Sumber Minyak Alternatif
ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Pasar khawatir bahwa lingkungan suku bunga yang lebih tinggi akan menurunkan permintaan minyak. Reaksi spontan mendorong minyak turun,” kata analis Price Group, Phil Flynn.

Sementara itu, persediaan minyak mentah komersial AS meningkat 7,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 9 Juni berbeda dengan ekspektasi pasar untuk penurunan ringan, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi (EIA) AS pada Rabu. Laporan EIA memberi tekanan pada pasar minyak tetapi pedagang tetap fokus pada keputusan Fed yang akan datang, kata Vladimir Zernov, analis pemasok informasi pasar FX Empire.

Minyak WTI tetap terikat kisaran tanpa tren yang jelas dalam jangka pendek, meskipun jelas akan membutuhkan katalis yang signifikan untuk mendapatkan momentum kenaikan yang berkelanjutan, tambah Zernov.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi