Minggu, 16/06/2024 - 14:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Program Pendidikan UNICEF di Afghanistan Berpeluang Diserahkan ke Taliban

 KABUL – Badan Anak-Anak PBB (UNICEF) sedang menjalin diskusi dengan Taliban tentang kemungkinan menyerahkan program pendidikannya di Afghanistan kepada mereka. UNICEF mengaku telah menerima jaminan dari Kementerian Pendidikan Taliban bahwa kelas berbasis komunitasnya yang menaungi 500 ribu siswa di Afghanistan akan dilanjutkan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Sebagai lembaga utama untuk klaster pendidikan di Afghanistan, UNICEF terlibat dalam diskusi konstruktif dengan kementerian pendidikan de facto dan menghargai komitmen dari menteri de facto untuk menjaga semua kelas tetap berjalan sementara diskusi berlangsung tentang jadwal dan kepraktisan,” kata Juru Bicara UNICEF di Afghanistan, Samantha Mort, Kamis (15/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

“Untuk meminimalkan gangguan pada pembelajaran anak, sangat penting bahwa setiap penyerahan kepada LSM nasional dilakukan secara strategis dan mencakup penilaian serta peningkatan kapasitas yang komprehensif,” ujar Mort menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Taliban belum memberikan komentar terkait keterangan yang dirilis UNICEF. Kementerian Pendidikan Taliban juga belum secara terbuka mengonfirmasi kebijakan untuk melanjutkan program pendidikan UNICEF di Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Sebelumnya beredar kabar yang menyebut Taliban sudah mengisyaratkan organisasi-organisasi internasional tidak bisa lagi terlibat dalam proyek pendidikan di Afghanistan. Namun Taliban belum mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: This Horror Must Stop

Pekan lalu PBB telah menyuarakan keprihatinan atas kabar rencana Taliban melarang organisasi internasional memberikan pendidikan di Afghanistan. PBB menilai, jika rencana Taliban direalisasikan, hal itu akan menjadi kemunduran bagi negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Jika ini terjadi (pelarangan organisasi internasional memberikan pendidikan di Afghanistan), ini akan menjadi langkah mundur yang buruk bagi rakyat Afghanistan dan terutama bagi perempuan serta anak perempuan,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, 8 Juni 2023 lalu, dikutip Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Dujarric mengungkapkan tim PBB sedang menjalin komunikasi dengan Taliban untuk membahas rencana tersebut. “Rekan-rekan kami di Kabul sedang berbicara dengan pihak berwenang de facto. Kami mencoba untuk memastikan dengan tepat apa yang sedang direncanakan. Kami belum mendapatkan sesuatu yang resmi,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

“Setiap orang berhak atas pendidikan, dan kami ingin memastikan otoritas de facto menjamin akses pendidikan untuk anak-anak dan dewasa muda,” kata Dujarric menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kehidupan perempuan di Afghanistan kembali dikekang oleh Taliban sejak mereka kembali berkuasa pada Agustus 2021. Anak perempuan dilarang melanjutkan pendidikan setelah mereka lulus sekolah dasar.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard
Berita Lainnya:
Korban Syahid di Gaza Sudah 35.272 Orang tapi Israel tak Juga Hentikan Serangan

Sekolah menengah dan universitas tak diizinkan bagi mereka. Keputusan melarang perempuan Afghanistan berkuliah diambil Taliban pada Desember tahun lalu.

Menteri Pendidikan Tinggi Taliban Nida Mohammad Nadim mengatakan, larangan perempuan berkuliah diperlukan guna mencegah percampuran gender di universitas. Dia meyakini beberapa mata kuliah yang diajarkan di kampus, seperti pertanian dan teknik, tak sesuai dengan budaya Afghanistan serta melanggar prinsip-prinsip Islam.

Tak berselang lama setelah itu, Taliban memutuskan melarang perempuan Afghanistan bekerja di lembaga swadaya masyarakat atau organisasi non-pemerintah. Sebelumnya Taliban juga telah menerapkan larangan bagi perempuan untuk berkunjung ke taman, pasar malam, pusat kebugaran, dan pemandian umum.

Taliban pun melarang perempuan bepergian sendiri tanpa didampingi saudara laki-lakinya. Ketika berada di ruang publik, perempuan Afghanistan diwajibkan mengenakan hijab.

Serangkaian kebijakan Taliban yang ‘menindas’ kehidupan perempuan Afghanistan itu telah dikecam dunia internasional. Hingga saat ini belum ada satu pun negara yang mengakui kepemimpinan Taliban di Afghanistan. Salah satu alasannya adalah karena belum dipenuhinya hak-hak dasar kaum perempuan di sana.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا الكهف [7] Listen
Indeed, We have made that which is on the earth adornment for it that We may test them [as to] which of them is best in deed. Al-Kahf ( The Cave ) [7] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi