Senin, 17/06/2024 - 20:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Putin Sebut Rusia Telah Kirim Senjata Nuklir ke Belarusia

TOKYO – Presiden Vladimir Putin pada Jumat (17/6/2023) mengatakan bahwa Rusia telah mengirimkan set senjata nuklir taktis pertama ke sekutu tetangganya Belarusia, sebuah langkah yang tampaknya akan meningkatkan ketegangan lebih jauh dengan Barat atas perang di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hal tersebut menandai pertama kalinya Rusia menurunkan senjata nuklir di luar perbatasan sejak mereka melepaskan diri dari bekas republik Uni Soviet saat keruntuhannya pada 1991.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Dalam pernyataan di forum ekonomi internasional di St. Petersburg, Putin mengatakan bahwa “hulu ledak nuklir telah dikirimkan ke wilayah Belarus” dan “ini adalah pengiriman pertama.”

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

“Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini pada akhir tahun,” tambah dia, sambil menegaskan bahwa keputusan mengirimkan senjata nuklir taktis, yang dirancang untuk serangan terbatas di medan perang, merupakan langkah pencegahan.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda
Berita Lainnya:
Israel Perluas Serangan ke Rafah, Coba Isolasi Gaza dari Mesir

Belarus saling berbatasan dengan negara-negara NATO, termasuk Polandia, dan telah membantu Rusia dalam agresi militernya meski tidak ikut serta langsung dalam penyerangan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Dengan menegaskan bahwa Rusia menang dalam perang melawan Ukraina, Putin, yang berbicara melalui penerjemah, menekankan bahwa meskipun penggunaan senjata nuklir “secara teori dimungkinkan”, itu hanya diperlukan jika “ada ancaman terhadap kedaulatan Rusia.”

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Presiden Rusia itu juga mengkritik Amerika Serikat karena menjadi satu-satunya negara yang menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara tanpa senjata nuklir, mengacu pada penggunaan bom atom atas kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada hari terakhir Perang Dunia Kedua.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Sementara Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken pada Jumat di Washington mengatakan akan “terus mengawasi situasi dengan sangat cermat” namun menambahkan tidak ada indikasi bahwa Rusia bersiap menggunakan senjata nuklir.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Apa yang Terjadi Bila Presiden Iran Meninggal Dunia

“Kami tidak punya alasan untuk menyesuaikan sikap nuklir kami sendiri,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Presiden Belarus Alexander Lukashenko, seorang sekutu Putin, mengatakan pada Selasa bahwa negaranya mulai menerima kiriman senjata nuklir taktis Rusia termasuk beberapa dengan kekuatan tiga kali lebih besar dari bom atom yang dijatuhkan AS di Jepang pada 1945, menurut Reuters.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sementara itu Putin, memperingatkan tentang risiko anggota NATO terseret ke dalam konflik atas transfer jet tempur F-16 buatan AS ke Ukraina, mengatakan bahwa Rusia perlu mempertimbangkan menjatuhkan jet itu jika dikerahkan di pangkalan udara di luar Ukraina dan digunakan dalam perang.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

مَّا أَشْهَدتُّهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَا خَلْقَ أَنفُسِهِمْ وَمَا كُنتُ مُتَّخِذَ الْمُضِلِّينَ عَضُدًا الكهف [51] Listen
I did not make them witness to the creation of the heavens and the earth or to the creation of themselves, and I would not have taken the misguiders as assistants. Al-Kahf ( The Cave ) [51] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi