Selasa, 30/04/2024 - 13:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Menkop UKM Sebut Kemudahan Akses Pembiayaan Bantu UMKM Maju

ADVERTISEMENTS

KLATEN — Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, salah satu upaya untuk membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maju adalah dengan memberikan kemudahan akses pembiayaan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut Teten, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) harus proaktif dalam memberikan bantuan pembiayaan. Selain itu, pendekatan pinjaman dengan cara agunan dinilai sudah tidak lagi relevan bagi pelaku UMKM.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Cara ini sudah tidak lagi dipakai di luar negeri. Mereka sudah menggunakan skema credit scoring untuk menilai UMKM layak atau tidak meraih pembiayaan. UMKM itu tidak punya aset, tapi pinjam uang ke bank harus punya agunan,” ujar Teten dalam pembukaan program “Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem Bidang KUMKM, di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Muamalat tak Kunjung Melantai di Bursa, BPKH Ungkap Ada Arahan Khusus dari BEI
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Teten menyampaikan, target 30 persen dari Presiden Joko Widodo agar UMKM mendapat kredit perbankan pada 2024, dapat terealisasi apabila terdapat perubahan besar dalam kebijakan syarat peminjaman. Kemenkop UKM selalu berupaya agar UMKM dapat dengan mudah meraih akses pembiayaan, salah satunya adalah dengan konsolidasi para petani kecil yang memiliki sedikit lahan melalui koperasi.

ADVERTISEMENTS

Koperasi tersebut bertindak sebagai offtaker atau pemasok kebutuhan industri atau pasar, dimana tugasnya menghubungkan para petani ke sektor pembiayaan seperti perbankan. “Termasuk yang ada di Ciwidey, perbankan sudah masuk ke pembiayaan dengan koperasi yang menjadi offtaker. Karena bagaimana pun bank mau masuk kalau potensi rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL)-nya kecil,” kata Teten.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Libur Lebaran Panjang, Hanya 4 Persen Karyawan Ambil Cuti

Menurut Teten, kemudahan akses pembiayaan dapat membuat UMKM berkembang, sehingga mampu lebih banyak menciptakan lapangan kerja dan menghapus kemiskinan di berbagai daerah. Saat ini, UMKM menyumbang 99 persen perekonomian Indonesia, sedangkan porsi korporasi atau konglomerasi hanya 0,01 persen. Namun demikian, kredit perbankan yang disediakan untuk pengusaha mikro baru sekitar 21 persen.

“UMKM kita menyediakan lapangan kerja 97 persen nasional dan punya resiliensi yang luar biasa, sekarang tinggal kita perkuat UMKM kita, jangan ketika krisis sebagai pahlawan, sebagai penyelamat, sebagai tulang punggung, ketika keadaan ekonomi pulih UMKM dilupakan lagi. Oleh karena itu akses ke pembiayaan, kemudahan usaha harus terus kita berikan pada mereka,” kata Teten.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi