Rabu, 08/05/2024 - 09:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Siap Kerahkan Rudal Balistik Nuklir Terbarunya

ADVERTISEMENTS

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, rudal balistik antarbenua generasi baru milik negaranya, yakni Sarmat, akan segera dikerahkan untuk tugas tempur. Sarmat mampu membawa lebih dari sepuluh hulu ledak nuklir.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dalam pidatonya kepada lulusan baru akademi militer Rusia pada Rabu (21/6/2023), Putin menekankan pentingnya “tiga serangkai” kekuatan nuklir Rusia yang dapat diluncurkan dari darat, laut, atau udara. “Tugas terpenting di sini adalah pengembangan triad nuklir, yang merupakan jaminan utama keamanan militer Rusia dan stabilitas global,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Sudah sekitar setengah dari unit dan formasi Pasukan Rudal Strategis (Rusia) dilengkapi dengan sistem Yars terbaru, dan pasukan dilengkapi kembali dengan sistem rudal modern dengan hulu ledak hipersonik Avangard,” tambah Putin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia kemudian menyinggung tentang peluncur rudal balistik Sarmat. “Peluncur Sarmat pertama akan ditempatkan dalam tugas tempur dalam waktu dekat,” ujar Putin.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Rudal Sarmat baru dirancang untuk melakukan serangan nuklir pada target ribuan mil jauhnya di Amerika Serikat (AS) atau Eropa. Namun penyebarannya berjalan lebih lambat dari yang direncanakan. Pada April 2022, Moskow sempat menyampaikan bahwa Sarmat rencananya dikerahkan pada musim gugur tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Raisi Telepon Putin, Bahas Situasi Timur Tengah Usai Serangan Balasan Iran ke Israel

Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia tahun lalu, mengatakan pada waktu itu bahwa rudal akan dikerahkan dengan satu unit di wilayah Krasnoyarsk Siberia, sekitar 3.000 kilometer timur Moskow. Rogozin mengungkapkan, Sarmat akan ditempatkan di situs dan di silo yang sama dengan rudal Voyevoda era Soviet yang mereka gantikan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kala itu Rogozin memuji Sarmat sebagai senjata super baru. Menurutnya, pengerahan Sarmat akan menjadi peristiwa bersejarah yang bakal menjamin keamanan anak dan cucu Rusia dalam 30-40 tahun mendatang.

Pada Februari lalu Putin mengungkapkan, rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) jenis baru akan dikerahkan sekitar tahun ini. Rudal yang teridentifikasi yakni Sarmat atau dijuluki “Satan 2” oleh para analis Barat. Ia menjadi salah satu rudal generasi terbaru Rusia yang digambarkan Putin sebagai “tak terkalahkan”.

Berita Lainnya:
Israel Masih Pikir-pikir untuk Balas Serangan Iran

Pada Februari lalu, Putin memutuskan menangguhkan partisipasi negaranya dalam perjanjian New Strategic Arms Reduction Treaty (New START). “Saya harus mengatakan hari ini bahwa Rusia menangguhkan keikutsertaannya dalam New START. Saya ulangi, bukan menarik diri dari perjanjian, tidak, tapi hanya menangguhkan keikutsertaannya,” kata Putin saat memberikan pidato kenegaraan di Majelis Federal Rusia, 21 Februari lalu, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

New START adalah perjanjian kontrol senjata yang dijalin Rusia dan AS sejak 2010. Masa aktifnya seharusnya berakhir pada 5 Februari 2021, tapi kedua negara sepakat memperpanjangnya. Perjanjian itu melarang kedua negara mengerahkan lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir, membatasi rudal, dan pembom berbasis darat serta kapal selam yang mengirimnya.

Sebelumnya AS dan Rusia juga terikat dalam perjanjian Intermediate-range Nuclear Forces (INF). Perjanjian itu bubar setelah kedua negara saling tuding melanggar poin-poin kesepakatan. INF ditandatangani pada 1987. Ia melarang Washington dan Moskow memproduksi dan memiliki rudal nuklir dengan daya jangkau 500-5.500 kilometer.

 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi