Rabu, 22/05/2024 - 03:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Mendag: Saya Nggak Suka Impor

Mendag Zulkifli Hasan. Pemerintah terus mengatur strategi agar bisa menekan impor ini.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku dari tahun ke tahun volume impor, khususnya komoditas pangan, terus naik. Menurut dia, pemerintah terus mengatur strategi agar bisa menekan impor ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Saya Menteri Perdagangan urusannya itu impor dan ekspor, tetapi saya termasuk yang nggak suka impor,” kata Zulkifli di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Zulkifli merinci, saat ini impor gandum Indonesia mencapai 13 juta ton per tahun. Sedangkan, untuk gula pasir mencapai 5 juta per tahun. Tak hanya itu, untuk garam juga naik menjadi 3 juta ton per tahun. Impor bawang putih juga mencapai 600 ribu ton per tahun.

Berita Lainnya:
Zita Anjani Pamer Starbucks di Makkah, Ini Respons Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta

“Oleh karena itu, saya minta arahan kepada Bapak Presiden (Joko Widodo) apakah boleh mengendalikan impor, agar produsen dalam negeri bisa diarahkan untuk mendongkrak produksinya,” kata Zulkifli.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor Indonesia pada Mei 2023 mencapai 21,28 miliar dolar AS. Capaian ini naik sebesar 3,65 persen dibandingkan April 2023. Impor barang konsumsi naik drastis mencapai 47,86 persen. Tak hanya itu, impor buah segar juga mengalami peningkatan. Seperti buah leci sebesar 2,26 juta dolar AS dan kiwi sebesar 1,8 juta dolar AS. 

Berita Lainnya:
PUPR: World Water Forum Angkat Peran Infrastruktur Air untuk Pangan

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi